Motor Matic Enggak Boleh Digeber Sampai RPM Tinggi Saat Standar Dua, CVT Bisa Rusak

Ardhana Adwitiya - Minggu, 23 Oktober 2022 | 20:00 WIB
2banh.vn
Ilustrasi motor matic pakai standar dua. Motor matic enggak boleh digeber sampai RPM tinggi saat standar tengah.

MOTOR Plus-online - Motor matic enggak boleh digeber sampai RPM tinggi saat posisi standar dua atau standar tengah bro, area CVT bisa rusak.

Sering kali bikers sembarangan menggeber-geber motor matic sampai RPM tinggi saat dalam posisi standar dua atau standar tengah.

Padahal menggeber motor matic dalam keadaan standar dua bisa menimbulkan kerusakan di area CVT.

Hal tersebut dibenarkan Yoga Ningrat, owner Yoga Motoshop (YMS), bengkel spesialis matic bongsor di Ciracas, Jakarta Timur.

"Masalahnya ada di beban, kalau motor matic lagi jalan kan berat, kalau digantung (standar dua) jadi ringan," buka Yoga saat dihubungi MOTOR Plus-online, Minggu (23/10/2022).

"Sebenarnya enggak masalah jika kondisi CVT masih standar, itu pun masih beresiko," sambungnya.

"Nah kalau umpama per-nya sudah diupgrade, biasanya per dibikin panjang lebih keras, per sentri pun begitu, ada juga ubahan di sliding shave-nya, nah itu yang bahaya," lanjutnya.

Yoga menjelaskan, kalau motor matic sudah pakai per lebih keras, disarankan jangan digeber sampai RPM tinggi.

Baca Juga: Rumor Kemunculan Motor Matic Penantang Yamaha XMAX, Harga Lebih Murah Spesifikasi Ajib

"Karena selain beban tadi, sliding shave itu sudah diatur sedemikian rupa oleh pabrikan jarak main atau travelnya," tambah lagi Yoga..

"Kalau sampai per melewati jarak main sliding shave, maka saat digeber jadinya melebihi batas," sambungnya.

Dok. Yoga Motoshop
Per CVT motor matic yang hancur gara-gara digeber sampai RPM tinggi.

"Biasanya per yang tadinya keriting jadi lurus," lanjutnya.

"Beberapa kasus kalau terlalu ekstrim seperti per-nya terlalu keras, per sentri terlalu keras, dan power mesin sudah bore up itu bahaya," tambahnya.

"Ada beberapa kasus di luar dan dalam Negeri sendiri yang sampai hancur, jadi seperti meledak gitu ya karena per mendorong keluar terlalu kuat dan mangkoknya pun sudah tidak standar atau custom," sambungnya.

"Biasanya mangkok custom seperti di bengkel kami ada aturannya, jadi untuk melubangi mangkok itu tidak sembarangan pattern-nya," lanjutnya.

"Kalau pattern-nya sembarangan akan mengurangi kekuatan mangkok tersebut, jadi kalau kejadian seperti itu mangkok akan pecah dan crankcase bisa sampai tembus kalau enggak ketahan," pungkas Yoga.

Nah itu dia alasan motor matic enggak boleh digeber saat standar dua, daripada duit keluar banyak buat benerin CVT.

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular