"Pihak SPBU sudah bertanggung jawab dengan melakukan pengurasan tangki kendaraan konsumen dan mengganti BBM-nya dengan Pertamax," paparnya.
"SPBU juga sudah melakukan pembersihan pada tangki pendam yang tercampur antara Solar dan Pertalite," ungkapnya.
Kini SPBU tersebut langsung menghentikan pasokan Pertalite selama satu bulan.
Menurut Brasto, dengan dihentikannya pasokan sementara Pertalite selama satu bulan, konsumen dapat membeli Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU tersebut.
Seorang konsumen SPBU Gamol, Kristianto, mengatakan, membeli Pertalite Rp 22.000 pada Minggu (16/10/2022).
"Setelah beli itu masih terasa biasa motornya. Karena kerja dan motor saya parkir, saat dihidupkan lagi sudah ada yang aneh, suara motor menjadi lebih kasar dan asapnya keluar banyak," jelasnya.
Dia pun langsung membawa motornya ke bengkel. Kemudian, diberitahu mekanik kalau masalahnya ada di bahan bakar.
Baca Juga: Revvo 90 SPBU Vivo Laris, Pertamina Angkat Bicara terkait Pertalite
"Ya langsung dikuras dan terpaksa keluar uang untuk servis agar motor kembali sehat," kata Kristianto.
Konsumen lain, Jumarno, juga mengaku motornya macet setelah membeli Pertalite di SPBU Gamol.
"Tapi ada tanggung jawabnya, kalau komplain ke SPBU langsung dikuraskan, pembelian juga diganti," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salah Masukkan Selang, Pertalite di SPBU Salatiga Tercampur Solar, Sepeda Motor Pelanggan Mogok"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR