MOTOR Plus-Online.com - Franco Morbidelli masih membela diri setelah memborong penalti dan layak disebut Raja Penalti \MotoGP Malaysia 2022.
Perhelatan MotoGP Malaysia 2022 sejatinya bisa jadi balapan titik balik bagi murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli.
Setelah pasang surut panjang, rekan setim Fabio Quartararo di skuat Monster Energy Yamaha MotoGP itu dapat start bagus.
Yamaha memang berharap Morbidelli bisa membantu Fabio Quartararo dalam perburuan gekar juara dunia MotoGP 2022.
Namun, meski start P7, Morbidelli harus diganjar hukuman long lap penalty (LLP) sebanyak dua kali.
In for his first long lap! ⚠️@FrankyMorbido12 drops down to 10th! ⬇️#MalaysianGP ???????? pic.twitter.com/J8ZY5j55ND
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 23, 2022
Hukuman itu diberikan karena ia menghalangi laju teman seperguruannya Francesco Bagnaia dan Marc Marquez dari Repsol Honda Team di hari Sabtu.
Seakan tak kapok mendapat penalti dari Race Direction, Franky panggilan akrab Franco Morbidelli saat balapan kembali bikin ulah bersenggolan dengan Aleix Espargaro (Aprilia).
"Saya dihukum lagi, karena menyalip normal di tikungan kedua dari belakang," ungkap Franky.
"Saya berharap tindakan ini memiliki banyak dampak di jejaring sosial dan di televisi,"
"Untuk menjadi contoh bagaimana Race Direction salah, dan bagaimana mereka salah sekali lagi," jelasnya dilansir dari Motosan.es
Setelah Morbidelli melihat ulang aksi overtakenya kepada Aleix Espargaro tetap memegang teguh argumennya.
"Mereka adalah manusia, dan manusia dapat membuat kesalahan, tetapi penting untuk dapat mendiskusikan bagaimana manuver ini dinilai."
"Ada sesuatu yang tidak berhasil, karena hal-hal ini sudah terlalu sering terjadi"
Perihal panen penalti di MotoGP Malaysia 2022, Morbidelli ingin satu meja dengan pengurus balap.
"Sudah waktunya untuk duduk dengan Race Direction dan berbicara tentang apa yang terjadi," kata Franco Morbidelli.
"Tidak ada dialog antara steward dan protagonis utama kejuaraan inil."
"Saya pikir mereka berada di bawah banyak tekanan, dan tekanan ini menguasai mereka."
"Terlalu banyak komentar di jejaring sosial, di mana-mana. Dan saya pikir tidak ada keseimbangan antara keamanan dan hiburan."
"Jika saya tidak dapat menyalip di tikungan kedua dari belakang, pada sepeda motor yang tidak dapat menyalip di trek lurus, itu berarti mereka tidak membela saya," tegas Franco Morbidelli.
"Selain itu, salah satu keputusannya tidak pernah dibatalkan. Tidak pernah. Dalam sepak bola, dan di sebagian besar olahraga, keputusan diperdebatkan." urainya.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR