Sedangkan penambahan kuota Solar menjadi 17,83 juta kiloliter dan Pertalite jadi 29,91 juta kiloliter awal Oktober lalu, diharapkan mencukupi hingga akhir tahun.
Irto juga mengatakan, penambahan kuota Pertalite dan Solar itu bisa mencukupi untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun.
"Diupayakan sampai akhir tahun," jelas Irto.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji berharap penambahan kuota BBM dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
Di sisi lain ia menjamin kualitas BBM subsidi tetap sesuai standar mutu yang berlaku.
“Pemerintah menjamin mutu dan ketersediaan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat diminta tidak khawatir karena Pemerintah telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu BBM khususnya jenis Pertalite,” kata Tutukan dalam siaran pers, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Naik Harga Rp 10 Ribu Per Liter, Pertamina Bilang Begini Soal Stok Pertalite di SPBU
Demi menjamin konsumsi BBM subsidi tepat sasaran, Pertamina juga memberlakukan uji coba MyPertamina untuk kendaraan roda empat.
Saat ini Pertamina tengah melakukan uji coba QRCode untuk pembelian BBM subsidi.
Sebelumnya, Pertamina mewajibakan kendaraan yang berhak menggunakan Pertalite dan Solar mendaftarkan spesifikasi kendaraan ke MyPertamina.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
"Saat ini yang sudah didaftarkan sebanyak 2,95 juta kendaraan, 70 persen pengguna Pertalite dan 30 persen pengguna Solar," ungkap Irto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Sebut Konsumsi Pertalite dan Solar Masih Stabil sejak Harga BBM Subsidi Naik"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka S. |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR