Penyebabnya pun macam-macam, dan yang paling banyak karena pembayarannya belum lunas secara kredit atau motor hasil curian.
Ada beberapa istilah untuk menamai motor bodong.
Seperti motor "selendangan", yang diambil dari kata selendang.
Adapun arti motor selendangan ini adalah data motor dari STNK asli akan diubah berdasarkan ciri-ciri dan kondisi motor dari hasil curian atau pelarian dari leasing karena kreditnya macet.
Biasanya warna bodi dan beberapa part motor akan diubah dulu baru isi data STNK yang diubah, setelah itu dijual deh, wah pelakunya jadi untung.
Kemudian istilah motor "pedotan" diambil dari kata bahasa Jawa "pedot" yang artinya putus.
Nah kalau istilah ini cocok untuk motor dari leasing yang kreditnya macet alias sengaja diputus pembayaran angsurannya.
Baca Juga: Harga Motor Curian Dijual Rp 3 Jutaan, Komplotan Curanmor Diringkus di Bantargebang
Biasanya pemilik motor ini akan menjual motornya dengan harga yang sangat murah.
Contoh Yamaha NMAX yang harga aslinya dijual Rp 29 jutaan, tapi karena diputus angsurannya jadi Rp 15 juta saja.
Satu lagi istilah yang cukup unik, yakni motor yatim yang artinya motor yang hanya memiliki STNKnya saja tapi tidak ada BPKB-nya.
Atau istilah motor yatim piatu alias tanpa surat-surat sah (STNK dan BPKB).
Jadi istilah-istilah itu biasa digunakan sebagai penyamaran pada motor bodong.
Begitu broher beberapa istilah-istilah unik untuk menamai motor murah yang sebenarnya bermasalah.
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR