Yang bikin kaget berikutnya, kadar sulfur Pertalite dua kali lipat lebih tinggi dari Revvo 89.
Tercatat nilai sulfur Pertalite 101 ppm, sedangkan Revvo 89 hanya 50 ppm.
Tweps berikut hasil akhir pengukuran kualitas Pertalite dan Revvo-89.
— Mulyanto (@pakmul63) October 29, 2022
.
Termasuk pengukuran RON dan nilai kalor.
.
Mohon dicermati data tersebut. pic.twitter.com/DPy3K3x7X7
Dikutip dari Otomotifnet (20/4/2015), menurut Ahmad Safrudin, Ketua Peneliti Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), kadar sulfur yang tinggi tidak baik bagi kondisi mesin.
"Iya terlebih untuk mobil-mobil saat ini yang telah dilengkapi sejumlah fitur mesin modern. Toleransi sulfur untuk mobil-mobil sekarang adalah 50 PPM," kata Ahmad Safrudin.
"Indonesia tergolong negara dengan kualitas BBM terburuk, bahkan dibanding negara-negara Afrika sekalipun," lanjutnya.
Sulfur ini merupakan bawaan dari crude oil.
Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina Akhir Oktober 2022, Harga Minyak Dunia Turun Ada Pengaruh?
"Selain itu dari kilang-kilang kita juga mempengaruhi jumlah sulfur. Dampak sulfur pada mesin mobil cukup jahat," ungkap Ahmad Safrudin.
"Diantaranya fuel pump yang rentan rusak, karena sulfur berpotensi menghantarkan listrik. Kemudian menyumbat fuel injection," jelasnya.
Bagi ruang bakar juga berdampak serius.
“Proses pembakaran jadi kurang sempurna, sehingga menimbulkan carbon deposit atau kerak di ruang bakar,” tutup Ahmad Safrudin.
Source | : | twitter.com/pakmul63 |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR