MOTOR Plus-online.com - BBM Pertalite dan Revvo 89 resmi diuji dan hasilnya bikin kaget, pantas SPBU Vivo ramai.
Hasil pengujian ini diungkap oleh akun Twitter @pakmul63, pada (13/10/2022).
Dalam unggahan di akun tersebut, terlihat hasil lengkap pengujian kedua bahan bakar yang banyak dipakai oleh masyarakat ini.
Ada beberapa analisis data yang diungkapkan oleh sang pengunggah.
Yang pertama, adalah kandungan Pb masih ada baik pada Pertalite maupun Revvo 89.
Kedua, nilai RON dari BBM Revvo 89 lebih baik dari Pertalite.
Nilai RON BBM Revvo 89 tercatat 90,7, sementara Pertalite mempunyai nilai RON 90,3.
Selanjutnya, parameter lainnya yang diuji, secara umum masuk dalam standar.
Baca Juga: Harga Pertalite Lebih Murah Tapi Ditinggalkan Rame-rame Pilih Vivo Revvo 90 Kini Terungkap Sebabnya
Keempat, dari data yg diuji tidak ditemukan indikasi yg menyimpang.
Secara umum dalam pengujian ini tidak ditemukan indikasi penyebab Pertalite boros atau akselerasinya lamban.
Yang bikin kaget berikutnya, kadar sulfur Pertalite dua kali lipat lebih tinggi dari Revvo 89.
Tercatat nilai sulfur Pertalite 101 ppm, sedangkan Revvo 89 hanya 50 ppm.
Tweps berikut hasil akhir pengukuran kualitas Pertalite dan Revvo-89.
— Mulyanto (@pakmul63) October 29, 2022
.
Termasuk pengukuran RON dan nilai kalor.
.
Mohon dicermati data tersebut. pic.twitter.com/DPy3K3x7X7
Dikutip dari Otomotifnet (20/4/2015), menurut Ahmad Safrudin, Ketua Peneliti Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), kadar sulfur yang tinggi tidak baik bagi kondisi mesin.
"Iya terlebih untuk mobil-mobil saat ini yang telah dilengkapi sejumlah fitur mesin modern. Toleransi sulfur untuk mobil-mobil sekarang adalah 50 PPM," kata Ahmad Safrudin.
"Indonesia tergolong negara dengan kualitas BBM terburuk, bahkan dibanding negara-negara Afrika sekalipun," lanjutnya.
Sulfur ini merupakan bawaan dari crude oil.
Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina Akhir Oktober 2022, Harga Minyak Dunia Turun Ada Pengaruh?
"Selain itu dari kilang-kilang kita juga mempengaruhi jumlah sulfur. Dampak sulfur pada mesin mobil cukup jahat," ungkap Ahmad Safrudin.
"Diantaranya fuel pump yang rentan rusak, karena sulfur berpotensi menghantarkan listrik. Kemudian menyumbat fuel injection," jelasnya.
Bagi ruang bakar juga berdampak serius.
“Proses pembakaran jadi kurang sempurna, sehingga menimbulkan carbon deposit atau kerak di ruang bakar,” tutup Ahmad Safrudin.
Source | : | twitter.com/pakmul63 |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR