Margono yakin tahun depan daya beli masyarakat masih bagus sehingga orang yang ingin memiliki motor dengan cara kredit tetap banyak.
"Sebab tahun 2023 di satu sisi dibayangi resesi, tapi di situ juga ada satu optimisme bahwa karena 2020-2022 turunnya dalam maka tahun depan ini tetap akan lebih baik dibanding 2022. Itu strategi dari sisi marketing," kata dia.
"Kedua dari sisi proses kradit, dari managemen risiko kita mesti lebih bijaksana," kata Margono.
Margono mengatakan, 2023 berbeda dengan awal-awal pandemi Covid-19 yaitu pada 2020-2021.
Di mana mobilitas manusia diperketat sehingga berpengaruh pada penjualan dan kredit motor baru.
"Kembali pada 2020 terjadi pandemi dan pada saat itu mobilitas orang dibatasi dan berdampak pada eknomi, banyak usaha yang terkena, dan pada saat itu mengharuskan kita menemukan langkah baru untuk bekerja dan beraktivitas," kata dia.
"Saat mulai membaik kita dihadapkan kenaikan bahan bakar, inflasi, suku bunga naik, dampak kalau resesi tahun depan (2023) ialah dampak kenaikan suku bunga," kata Margono.
Baca Juga: Awas Modus Penipuan Kredit Motor Honda PCX Korban Rugi Jutaan Rupiah, Pelaku Ngaku Kerabat Leasing
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi Leasing Motor Hadapi Ancaman Resesi Tahun Depan"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR