Djoko berpendapat, potensi celah pungli ini bisa saja terjadi bukan hanya faktor budaya curang oknum petugas, melainkan juga masyarakat Indonesia kebanyakan.
Ia menyebutkan, ratusan juta masyarakat Indonesia memiliki banyak sekali perangai.
Salah satu perangai yang menonjol adalah berbuat melanggar aturan.
Slogan 'aturan itu ada untuk dilanggar' seolah sudah menjadi rahasia umum.
"Indonesia itu kreatif kan untuk berbuat curang, bukan kreatif berbuat positif saja," kata Djoko.
Meski demikian, ia tetap mengapresiasi langkah Kapolri yang berusaha memberantas pungli oknum polisi lalu lintas dengan menghapus tilang manual.
Ia pun berharap, sistem tilang elektronik bisa diawasi pelaksanaannya agar tak ada oknum yang bermain.
Baca Juga: Banyak Pemotor Lepas Pelat Nomor Motor Pasca Dihapusnya Tilang Manual, Kok Bisa?
"Artinya (tilang elektronik/ETLE) ini upaya yang bagus, kita jaga dengan baik, sekalian kekurangannya tentu akan diupayakan nanti diperbaiki," ucapnya.
"Tetapi niatnya sudah bagus, meski ini pun masih bisa ada celahnya (pungli) bisa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengamat Nilai Masih Ada Celah Pungli meski Tilang Manual Dihapus
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR