Oleh karena itu, ia harus bersusah payah untuk mengendalikan kuda besinya itu.
"Di FP1 di pagi hari, motornya tidak bekerja dengan baik di awal. Kami berjuang dengan angin, kami berjuang dalam fase pengereman dan kami berjuang dengan cengkeraman,” ujar pembalap berusia 25 tahun tersebut.
Namun, Bagnaia merasa lebih baik saat mengaspal di FP 2.
Ia bahkan mengatakan kecepatannya bisa menandingi rivalnya, Fabio Quartararo dan Marc Marquez.
Namun, ia lagi-lagi mengeluhkan angin kencang yang mengganggunya di Sirkuit Ricardo Tormo itu.
"Seiring berjalannya sesi, perasaan saya membaik, tetapi tidak cukup. Hal yang sama di sore hari perasaan itu tidak terlalu bagus di awal. Namun, di putaran kedua, kami membuat langkah maju yang sangat besar. Kecepatan saya sangat mirip dengan Fabio Quartararo dan Marc Márquez. Jadi itu adalah lari yang bagus dan saya merasa jauh lebih baik," ceritanya.
"'The 'time attack' juga cukup bagus, tapi aku masih sedikit kehilangan perasaan. Karena saya tidak ingin membuat kesalahan, seperti yang saya lakukan di Sepang, dan dengan angin seperti itu, mudah untuk membuat kesalahan hari ini," kesal Bagnaia.
Baca Juga: Patah Jari Tangan, Fabio Quartararo Siap Gagalkan Bagnaia Juara Dunia di MotoGP Valencia 2022
"Jadi saya menerima menjadi sedikit lebih lambat di beberapa bagian trek karena saya berjuang untuk berbelok pada kecepatan yang lebih tinggi. Selain itu, perasaan membaik saat sesi berlangsung dan pada akhirnya kami dua persepuluh di belakang Luca Marini, yang berada di urutan pertama. Kami bisa puas dengan itu,” tutup Bagnaia
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR