Dalam data tersebut, terlihat bahwa RON Revvo 89 senilai 90,7 semnetara RON Pertalite adalah 90,3.
"Parameter lainnya yang diuji, secara umum masuk dalam standar," jelas dia.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, Mulyanto mengatakan bahwa tidak ada indikasi yang menyimpang dari kedua BBM tersebut.
"Secara umum dalam pengujian ini tidak ditemukan indikasi penyebab Pertalite boros atau akselerasinya lamban," kata Mulyanto.
Sementara untuk pengujian lebih lanjut perlu dilakukan uji performa.
Namun, untuk keperluan kita, Mulyanto mengatakan hanya cukup dengan uji ini.
Dalam utas tersebut, Mulyanto juga menyoroti hasil RON BBM Revvo 89 yang hasilnya sedikit lebih baik dari Pertalite.
"Cukup menarik, RON Revvo 89 ini yang angka hasil ujinya sedikit lebih baik dari Pertalite," terang dia.
Mengapa RON Revvo 89 bisa tinggi?
Sementara itu, Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto mengatakan bahwa batasan RON adalah minimum.
"Menurut spesifikasi Dirjen Migas, batasan RON adalah minimum," ucapnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Minggu (30/10/2022).
Oleh sebab itu, BBM dengan RON 89 bisa saja memiliki angka RON yang lebih tinggi.
"Minimum 89 ya boleh di atas 89 tanpa batas atas, yang penting tidak kurang," terang Tri.
Begitu juga dengan minimum RON 90, Tri berkata, boleh saja di atas 90 tanpa batas atas.
Asalkan tidak kurang. Menurut Tri, sejak 2003 sepeda motor wajib memenuhi regulasi emisi Euro-3, berarti RON yang cocok adalah 91 ke atas.
Sementara, mulai 2022 mobil bensin wajib memenuhi regulasi emisi Euro-4, berarti RON yang cocok adalah 91 ke atas.
"RON lebih tinggi mempunyai potensi untuk menghasilkan daya lebih dan lebih hemat BBM," ungkapnya.
Dengan catatan, jika cocok tekanan akhir kompresi dan timing ignition-nya. "Kalau tidak cocok malah daya turun, boros BBM dan emisi tinggi," tandas Tri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Viral, Unggahan soal Uji Pengukuran RON BBM Pertalite dan Revvo 89, Simak Hasilnya!
KOMENTAR