Dicky juga menjelaskan, teknologi DiAsil pada blok silinder motor Yamaha memungkinkan motor tidak perlu inreyen lagi sebelum dipakai harian.
"Kalau motor zaman dahulu blok silindernya masih dari baja, enggak hanya saat kondisi baru, saat oversize (memperbesar ukuran piston) pun harus inreyen untuk masa penyesuaian," jelas Dicky.
"Namun teknologi mesin motor baru saat ini sudah tidak perlu lagi," lanjutnya.
Selain itu, ada anggapan motor baru juga tidak boleh membawa boncengan.
Tidak hanya itu, ada pula anggapa motor baru jangan digeber rpm tinggi sebelum lakukan servis pertama.
Lalu apakah itu masih berlaku hingga sekarang?
"Kalau untuk membawa boncengan dan digeber rpm tinggi sesekali masih boleh-boleh saja," saran Dicky.
Baca Juga: Honda Vario 125 Baru Bisa Tenggak Bensin Pertalite? Begini Penjelasannya
Tetapi menurut Kepala Mekanik AHASS Catur Putra Jaya (CPJ) yakni Beni Febriansyah, sebenarnya proses inreyen motor baru masih dilakukan.
"Saat di pabrik sebenarnya motor baru sudah dites dan inreyen," ujar Beni.
"Sehingga ketika diserahkan kepada konsumen sudah bisa langsung dipakai harian," tutupnya.
Sekarang terjawab sudah apakah motor baru musti inreyen atau tidak.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Isal |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR