MOTOR Plus-Online.com - Ternyata waktu jadwal Piala Dunia 2022 kali ini mirip dengan digelarnya MotoGP Qatar.
Event akbar sepak bola Piala Dunia 2022 bakal segera dimulai.
Piala Dunia 2022 kali ini bakal berlangsung di benua Asia, yakni negara Qatar.
Uniknya, Piala Dunia 2022 Qatar ini berbeda dari edisi yang sudah-sudah.
Piala Dunia biasanya digelar di libur kompetisi domistik waktu musim panas pada bulan Juni - Juli.
Namun pada edisi kali ini, Piala Dunia 2022 Qatar digelar mendekati musim dingin, yakni bulan November dan Desember.
Tentu saja mengenai waktu digelarnya Piala Dunia 2022 Qatar menimbulkan konterversi di berbagai pihak.
Hal ini lantaran waktu digelarnya Piala Dunia Qatar membuat jadwal kompetisi domistik kacau dan padat.
Baca Juga: Piala Dunia 2022, Sponsor Qatar Airways Pernah Kirim Logistik MotoGP Mandalika
Di sisi lain, ada alasan tersendiri mengenai waktu Piala Dunia 2022 Qatar yang mengharuskan digelar selain di musim panas.
Alasannya ini mirip banget dengan event MotoGP Qatar yang harus digelar selain di musim panas.
Saat memasuki musim panas, negara Qatar mengalami kenaikan suhu yang siginifikan.
Tidak tanggung-tanggung, suhu di Qatar saat musim panas mencapai 41 hingga 46 derajat celcius.
Angka suhu tersebut sangat tidak memungkinkan menggelar event olahraga semacam MotoGP hingga Piala Dunia.
Hingga akhirnya, mau tidak mau, waktu Piala Dunia Qatar harus digelar selain di musim panas.
Hal ini sama persis dengan jadwal putaran MotoGP Qatar yang digelar mendekati atau setelah musim panas.
Bahkan, MotoGP Qatar yang digelar di Sirkuit Losail, selalu digelar pada malam hari.
Baca Juga: Tabrak Pemotor, Pemain Spanyol Ansu Fati Hampir Gagal Berlaga di Piala Dunia 2022
Selain karena faktor cuaca, Letak sirkuit Losail di tengah padang pasir.
Sehingga ditakutkan membuat lintasan licin dan banyak debu pasir akibat tiupan angin.
Jadi begitu brother alasan jadwal penyelenggaraan Piala Dunia 2022 kali ini mirip dengan MotoGP Qatar.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR