"Pelakunya rata-rata adalah anak, makanya Kepala Dinas Pendidikan saya ajak berdiskusi. Rata-rata adalah anak," ungkap Fadil.
"Artinya, berbicara anak sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, mereka ini masih statusnya pelajar," lanjutnya.
Oleh sebab itu, keberadaan Dinas Sosial menjadi penting dalam mengkaji persoalan tindak kejahatah geng motor oleh anak-anak.
"Dinas Sosial juga memiliki peran penting di dalam bagaimana mengorkestrasi persoalan sosial yang ada di DKI Jakarta," sambungnya.
Menurut Fadil, tiga tindak kejahatan jalanan tersebut dilakukan oleh para pelaku yang terbagi dalam tiga klaster berbeda, yakni kenakalan remaja, penyakit masyarakat, dan kelompok pelaku kejahatan.
Maraknya aksi begal, tawuran, dan geng motor di Ibu Kota telah menciptakan keresahan masyarakat sekaligus membuat cenat-cenut atau "pusing" aparat penegak hukum beserta unsur pemerintahan.
"Ini yang wara-wiri di RW. Kalau yang saya turun ke RW, ini yang wara-wiri yang suka bikin pusing tiga pilar, di masing-masing kelurahan," kata Fadil.
Baca Juga: Geger Ratusan Anggota Geng Motor Serang Warga di Tasikmalaya Saat Subuh
Fadil berharap setiap unsur pemerintah dan aparat penegak hukum dapat memaksimalkan perannya untuk mencegah aksi begal, tawuran dan geng motor tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolda Metro Jaya: Begal, Tawuran dan Geng Motor Bikin Pusing"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR