Menurut pak Yus sapaan akrabnya, motor Pertamax pakai Pertalite akan punya efek negatif ke mesin.
Efeknya bisa muncul gejala knocking atau mengelitik di mesin dan tentu tenaga yang dihasilkan jadi kurang maksimal.
Meski begitu, Yus menjelaskan motor Pertamax masih bisa pakai Pertalite asalkan ada penyesuaian timing pengapian dan kompresi mesin.
"Timing pengapian pada CDI atau ECU itu harus disesuaikan lagi, kalau tidak bahan bakar tidak terbakar optimal," sambungnya.
Penggunaan Pertalite di mesin motor Pertamax yang punya rasio kompresi tinggi bisa menyebabkan pembakaran terlalu dini.
Makanya, agar proses pembakaran tidak terjadi terlalu dini, timing pengapian bisa dibuat lebih terlambat dari awalnya.
Selain itu pak Yus juga menyarankan untuk lakukan penyesuaian pada kompresi mesin.
"Kalau saran saya untuk pengguna motor ingin bisa minum bensin oktan lebih tinggi atau lebih rendah bisa sesuaikan kompresi mesinnya," ungkapnya.
Jika ingin pakai bensin Pertalite di motor yang biasanya minum Pertamax, brother bisa menurunkan angka rasio kompresi mesinnya.
Paling mudah, penurunan rasio kompresi mesin bisa dilakukan dengan menambahkan paking di head silinder motor.
Ukur juga rasio kompresi mesin setelah ditambah paking baru, pastikan angka rasio kompresi mesinnya bisa di antara 9-10:1 yang cocok untuk Pertalite.
Nah, kalau memang terpaksa motor beralih ke Pertalite dari Pertamax, jangan lupa lakukan penyesuaian pada dua komponen tadi ya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR