CVT sendiri merupakan komponen vital pada motor matik.
Jika CVT bermasalah, bisa dipastikan perfoma motor tidak akan optimal.
Yang pertama, brother bisa cek bagian roller.
Harus dipastikan, kondisi roller harus dalam keadaan baik dan tidak ada sisi yang 'peang'.
Selain itu, periksa juga kondisi v-belt.
Meski komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km, hal itu tidak bisa menjadi patokan kondisi v-belt baik-baik saja.
Baca Juga: Siapin Jadwal Turing! Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023
Hal ini lantaran komponen v-belt dipengaruhi oleh cara berkendara dan kondisi lalu lintas.
Nah, bagian yang perlu dicermati diantaranya lihat bagian dalam atau bagian bergigi dari v-belt.
Tanda-tanda mau putus biasanya banyak yang retak-retak pada saat v-belt ditekuk keluar.
Selain itu samping belt sudutnya terlihat lebih ramping, atau tajam ketimbang belt standar jika diukur pakai alat khusus ceker belt.
Itu tanda belt sudah aus akibat gesekan dengan puli.
Jika sudah aus dan mulur, akan timbul suara berisik di rumah CVT.
Perjalanan panjang seharian juga memungkinkan v-belt cepat cepat putus.
Misalnya, sekali jalan puluhan kilometer tanpa istirahat.
Baca Juga: Tips Mencegah Overheat di Yamaha NMAX 2022 Saat Dibawa Turing atau Perjalanan Jauh
Walau baru 10.000 km, v-belt bisa saja putus.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR