MOTOR Plus-online.com - Calon Panglima TNI Yudo Margono ternyata anak petani, isi garasi di rumahnya ada dua motor Honda.
Ramai kabar soal kandidat kuat Panglima TNI yang baru.
Beberapa nama muncul termasuk Laksamana Yudo Margono.
Yudo Margono merupakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang diprediksi akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika Perkasa yang saat ini menjabat Panglima TNI akan memasuki masa pensiun.
Nama Yudo Margono mencuat dan menjadi calon kuat pengganti Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Yudo Margono sendiri diketahui sebagai anak petani dan sukses menduduki jabatan sebagai KSAL.
Di luar kabar dirinya menjadi calon kuat Panglima TNI, Yudo Margono ternyata punya beberapa kendaraan.
Baca Juga: Jadi Kandidat Capres, Jenderal Andika Perkasa Pernah Bantu Dorong Motor Cewek Mantan Penyiar TV
Dua diantaranya adalah motor Honda yang terparkir di garasi rumahnya.
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2020 lalu, Yudo Margono diketahui punya harta sebanyak Rp 11.3 miliar.
Beberapa kendaraan yang dimiliki mulai dari mobil sampai motor.
Yudo Margono mempunyai dua motor Honda, mobil Toyota Fortuner tahun 2012 dan mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2010.
Berikut koleksi kendaraan Laksamana Yudo Margono dikutip dari LHKPN tahun 2020:
1. Motor Honda tahun 2010 (hasil sendiri) Rp 10.000.000
2. Motor Honda tahun 2013 (hasil sendiri) Rp 10.000.000
3. Mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2010 (hasil sendiri) Rp 310.000.000
Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Jadi Kandidat Capres, Ternyata Pernah Bagi-bagi Motor Sebanyak Ini
4. Mobil Toyota Fortuner tahun 2012 (hasil sendiri) Rp 300.000.000.
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi sebagai calon tunggal Panglima TNI yang baru, namun nama Yudo Margono sebagai salah satu kandidat terkuat.
Yudo Margono anak seorang petani
Dikutip dari Tribun Jakarta, Yudo Margono adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.
Sebelum menjadi prajurit TNI AL, Yudo harus merasakan perjuangan berat di masa remajanya.
Perjuangan hidupnya itu disampaikan Yudo saat memberikan pesan kepada para pemuda yang juga bermimpi menjadi anggota TNI dalam Serbuan Vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021) petang.
Pria kelahiran 26 November 1965 itu awalnya menegaskan bahwa pendaftaran masuk TNI sama sekali tidak dipungut biaya.
Hanya saja, Yudo tak memungkiri bahwa nantinya calon pendaftar bisa mengeluarkan biaya tertentu untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Video Pelajar SMP Pakai Motor Honda BeAT Ngamuk Ditegur Polisi Di Sidoarjo, Begini Endingnya
Misalnya untuk transportasi, makan, atau penginapan selama proses pendaftaran.
Saat menyinggung biaya itu lah Yudo menceritakan perjuangannya masuk TNI.
Pada sekitar tahun 1980-an, Yudo muda yang merupakan putra asli Madiun, Jawa Timur, berkeinginan masuk tentara untuk membela negara.
Saat itu, pendaftaran TNI dibuka di kota Surabaya, sehingga otomatis Yudo harus menempuh perjalanan jauh untuk mengejar mimpinya.
Dari Madiun ke Surabaya, Yudo yang mengaku anak petani 'mleni' (tulen), harus mengeluarkan ongkos pulang-pergi naik bus serta untuk makan sehari-hari.
Perjuangannya tak sampai di situ, Yudo harus rela tidur di masjid selama proses pendaftaran karena dirinya tak punya kerabat di Surabaya.
"Kayak saya, rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo.
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," sambungnya.
Baca Juga: Panglima TNI Jendral Andika Perkasa Kunjungi Sirkuit Mandalika, Intip Videonya
Singkat cerita, Yudo akhirnya masuk Akademi Angkatan Laut dan menjadi lulusan tahun 1988.
Ia merupakan salah satu prajurit terbaik TNI AL yang masuk ke akademi militer secara murni.
"Kayak saya, katanya saya anaknya petani mleni, nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah habis itu," celetuknya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR