"Kalau pertamax/plus kan sudah turun. Kalau pertalite dengan depresiasi Rupiah harga keekonomiannya bisa Rp 13,000 an lebih per liter, sehingga harga sekarang masih disubsidi dalam jumlah besar," kata Iskandar.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indratomo menyampaikan, harga minyak mentah global mengalami penurunan 8,2% mont to date (mtd) sepanjang bulan November 2022 ke level US$ 86,96 per barel.
Hal ini lantaran penurunan demand dari China yang mengalami kenaikan kasus covid-19 sehingga mendorong pembatasan aktivitas dan pemberlakukan lockdown pada beberapa distrik.
Selain itu, penguatan dolar AS juga turut mempengaruhi demand terhadap minyak mentah global.
Menurutnya, harga minyak mentah yang turun memang bisa menjadi opsi buat pemerintah menurunkan harga BBM subsidi.
Hanya saja, Banjaran mengingatkan bahwa PT Pertamina (Persero) memiliki kontrak dengan suplai panjang yang mungkin masih tersedia satu hingga dua bulan dengan harga lama yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, dengan adanya penurunan pada minyak mentah tidak serta merta pemerintah akan menurunkan harga BBM subsidi.
Baca Juga: 2 Pengoplos Pertalite Diamankan di Musi Banyuasin, Begini Modusnya Biar Warna Seperti Pertalite Asli
Artikel ini sebagian tayang di Kontan.co.id dengan judul Alasan Pemerintah Belum Turunkan Harga BBM Subsidi Kendati Harga Minyak Dunia Turun
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR