Adapun tujuh kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka itu terjadi saat pawai dan konvoi di jalan raya untuk merayakan kemenangan tim sepak bola yang didukung.
"Kasus lakalantas yang terjadi itu selain menyebabkan korban jiwa, juga mengakibatkan kerugian materi dengan nilai taksiran mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
Atas sejumlah insiden lakanlantas tersebut, Latif kembali mengimbau semua masyarakat, khususnya para pecinta sepakbola agar bijak saat mendukung tim masing-masing.
Ia juga meminta masyarakat menghindari konvoi dan arak-arakan atau pawai di jalan raya saat timnya keluar sebagai pemenang.
"Hindari arak-arakan dan kurangi pawai-pawai dengan jumlah massa yang berlebihan, karena hal tersebut sangat membuka potensi terjadinya gesekan antar masyarakat dan terjadi lakalantas," katanya.
Polisi sendiri telah melarang adanya konvoi motor di jalan raya selama Piala Dunia.
Namun larangan tersebut tidak juga menghentikan eforia warga untuk menggelar konvoi motor di jalanan.
Latif menjelaskan, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, banyak anak-anak remaja dan pemuda yang mengabaikan keselamatan di jalan.
Bahkan mereka mengendarai motor secara ugal-ugalan di jalan raya saat melakukan arak-arakan dan pawai kemenangan.
Baca Juga: Sering Begadang Nonton Piala Dunia 2022, Bikers Waspada Microsleep Saat Riding
"Nanti kalau sudah terjadi kecelakaan, menyesalnya seumur hidup karena cacat permanen bahkan sampai mati di jalan, terlalu mahal resikonya, padahal mereka ini masih punya masa depan yang panjang," ujarnya.
Ia juga mengajak para orang tua agar lebih sering memantau perkembangan anak-anaknya dan sebaiknya tidak mengizinkan anak-anak keluar malam sampai pagi untuk konvoi motor.
"Peran orangtua sangat penting untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya jangan izinkan anak-anaknya keluar malam sampai pagi bahkan konvoi arak-arakan mengganggu ketertiban umum dan bahayakan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain," pinta Kapolda.
Latif pun meminta kepada seluruh masyarakat di Maluku agar senantiasa menjadi suporter yang baik dengan lebih mengutamakan keselamatan diri.
"Utamakan keselamatan, nyawamu lebih mahal daripada piala dunia," ingatnya.
"Masa depan hidupmu tidak ditentukan dari hasil piala dunia ini," pungkas Latif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Kasus Lakalantas Terjadi Saat Pawai Piala Dunia di Maluku, Kapolda: Nyawa Lebih Berharga "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR