Ternyata Begini Cara Kerja CVT Motor Matic, Bikers Wajib Paham Nih

Indra Fikri - Rabu, 30 November 2022 | 13:08 WIB
Indra/MOTOR Plus
Ternyata begini cara kerja CVT motor matic.

MOTOR Plus-online.com - Ternyata begini cara kerja CVT di motor matic, bikers wajib tahu.

Pada transmisi CVT, terdapat empat komponen utama yang memegang peran penting dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.

Diantaranya Primary Sheave atau Drive Pulley alias puli depan, Secondary Sheave atau Driven Pulley alias puli belakang, v-belt dan gir reduksi atau gigi rasio.

Pada puli depan berhubungan dengan kruk as, sedangkan puli belakang berhubungan dengan gir rasio yang langsung terhubung ke roda belakang.

Sementara itu, antara puli depan dan puli belakang dihubungkan oleh v-belt.

"Cara kerja dari transmisi CVT ini adalah dengan menggeser diameter v-belt pada kedua bagian puli depan dan belakang," kata Ryan Fasha, salah satu mekanik dari Duta Motorsport.

"Semakin cepat putaran mesin, maka diameter v-belt pada puli depan akan semakin besar sedangkan diameter v-belt pada puli belakang akan semakin kecil," sambungnya.

Hal tersebut terjadi karena roller yang terdapat pada puli depan mengalami tekanan sentrifugal seiring dengan bertambahnya putaran mesin.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu CVT Motor Matic dan Komponen Utamanya

"Daya sentrifugal tersebut yang mendorong rumah roller pada puli depan dan menyebabkan V-belt semakin bergerak ke atas atau ke arah diameter luar puli depan," ungkap Ryan.

Semakin besar diameter v-belt pada puli depan menyebabkan v-belt pada puli belakang semakin tertarik, sehingga per CVT akan mengalami tekanan dan diameter v-belt di puli belakang akan semakin mengecil.

"Tenaga tersebut baru bisa tersalurkan apabila kampas kopling di puli belakang mencengkeram mangkok kopling," sebut pria yang ngebengkel di Jalan Mayor Mudmuin Hasibuan No.60, Bekasi, Jawa Barat.

"Kampas kopling bisa mencengkeram apabila terjadi peningkatan putaran mesin," tambahnya.

Saat menutup gas, atau saat putaran mesin mulai berkurang, maka daya sentrifugal akan semakin lemah.

"Sehingga tekanan roller pada puli depan dan daya dorong pada per CVT di puli belakang akan berkurang," jelas Ryan.

"Hal ini menyebabkan diameter v-belt akan berubah lagi dan kembali ke posisi semula," tutupnya.

Penulis : Indra Fikri
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular