Luhut menjelaskan, dengan penggunaan kendaraan berbasis listrik akan menghemat dana untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM).
Sehingga, Luhut menyarankan kepada masyarakat untuk membeli kendaraan listrik.
"Kenapa? dia tidak akan beli bensin lagi. Jadi kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik daripada sepeda motor fosil, dan begitu juga mobil," lanjutnya.
"Jadi kalau Anda mau jualan (kendaraan) ke depan, jualan ini lebih bagus pilih itu," sambungnya.
"Sekarang kita mau convert atau kita tukar engine (mesin) sepeda motor (fosil) dengan sepeda motor listrik dan itu bisa dilakukan dan sekarang sedang dipersiapkan motornya dibuat lebih bagus," kata Luhut.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik dapat meminimalisir polusi udara dari kendaraan berbahan bakar fosil atau BBM.
"Juga air quality di Jakarta pasti akan membaik karena tidak ada lagi asap-asap dari mobil transportasi, dari sepeda motor, dari mobil itu pasti berkurang," tambah dia.
Baca Juga: Melihat Kemungkinan Motor Listrik Vespa Elettrica Diproduksi Di Pabrik Cikarang
"Buat kita akan lebih sehat. Kalau Anda punya asma itu akan lebih sehat. Jadi gunakanlah itu (kendaraan listrik)," saran Luhut.
Menko Marves ini bilang, sampai saat ini para produsen kendaraan mulai kewalahan karena banyaknya pemesanan pembelian kendaraan listrik tersebut.
Sementara, untuk motor listrik masih harus menunggu tahun depan.
"Belilah nanti mobil-mobil EV, walaupun sekarang kita kewalahan. List-nya (daftar antri beli kendaraan listrik) itu sudah enam bulan antre karena masalah chip," tambahnya.
"Kalau sepeda motor, nanti kalau sudah tiba nanti tahun depan, mulai ganti saja dengan motor listrik nanti akan dapat subsidi," pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Pastikan Masyarakat yang Membeli Motor Listrik Akan Dapat Subsidi Rp 6,5 Juta "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR