"Selain Marc, yang kita tahu mengendarai di level yang lebih tinggi dari rata-rata, Pol, Alex dan Taka berada di urutan ke-16 hingga ke-18 dalam klasemen keseluruhan," kata Cecchinello dikutip dari GPOne.
"Jadi, kami memiliki masalah yang lebih besar daripada yang diperkirakan," sambungnya.
Namun dari hasil tersebut, Cecchinello hanya ingin mengambil hikmah dari masalah tersebut.
Dia menyebutkan dengan masalah yang ada membuat tim dan pembalapnya mendapatkan pengalaman berharga untuk tampil lebih kuat pada musim depan.
"Terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ada, saya selalu mencoba untuk mengambil tantangan," ucap Cecchinello.
"Kami tidak pernah menyerah, tetapi terus bekerja keras, dan tim kami hampir selalu menjadi tim terakhir yang meninggalkan paddock di malam hari."
"Kami tidak pernah menyerah, sama seperti pembalap Alex dan Nakagami," ujarnya.
Baca Juga: Pembalap MotoGP 2023 Menolak Keras Format Baru Sprint Race
"Bahkan ketika sudah jelas bahwa kami tidak akan bisa melanjutkan kerja sama dengan Alex, kami tidak pernah melewatkan satu pun pertemuan untuk mencoba dan meningkatkan setidaknya sepersepuluh detik," tutur Cecchinello.
Cecchinello lantas mengatakan mskipun kerja keras tersebut belum membuahkan hasil di akhir musim namun ia tetap optimis.
"Cukup jelas kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan, dan tentu saja itu membuat frustrasi," ucap Cecchinello.
"Karena ketika Anda hanya masuk ke dalam poin karena beberapa pembalap lain jatuh, itu sama sekali tidak mudah," tutup Cecchinello.
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR