MOTOR Plus-Online.com - Tarif ojol rencananya bakal ditetapkan oleh Gubernur, beberapa Pemda siap membahas bersama para driver.
Seperti yang sudah diketahui, tarif ojol rencananya akan ditetapkan oleh gubernur.
Hal ini diwacanankan lantaran tiap daerah memiliki daya beli yang berbeda, termasuk penggunaan jasa ojol.
Oleh sebab itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), telah meminta kepada tiap gubernur di Indonesia untuk menetapkan tarif tersebut sesuai kondisi di wilayah masing-masing seiring revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 12 Tahun 2019.
Untuk formula perhitungannya juga sudah disiapkan oleh Kemenhub.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel segera merapatkannya dengan perwakilan ojek online (ojol), pihak aplikasi seperti Gojek, Grab dan Maxim serta DPRD.
Kadishub Kalsel M Fitri Hernadi menargetkan sepekan ke depan ada tarif baru bagi angkutan sewa khusus tersebut.
Menanggapi hal ini, Pendiri Ojek and Food Kandangan Fajar mengatakan mereka akan mempertimbangkan tarif yang ditetapkan gubernur.
Baca Juga: Gabung Driver Ojol Gojek Per Desember 2022, Simak Syarat Dan Cara Daftarnya
Jika meningkatkan pendapat ojol dan tidak menurunkan jumlah pesanan, mereka akan menerapkannya.
“Kalau tarifnya mahal hingga menurunkan pesanan, kami tetap pakai tarif yang ada,” katanya kepada Bpost, Sabtu (3/12).
Ojek and Food Kandangan menerapkan tarif Rp 8 ribu untuk jarak hingga 2 kilometer.
Untuk jarak hingga 3 kilometer Rp 10 ribu, 4 kilometer Rp 12 ribu, 5 kilometer Rp 14 ribu dan 6 kilometer Rp 16 ribu.
Untuk kelipatan satu kilometer dikenakan tarif tambahan Rp 2 ribu. Tarif ini berlaku sejak 4 April 2022.
Setelah bahan bakar minyak (BBM) pertalite naik, Fajar mengatakan pihaknya belum menaikkan tarif.
Saat ini Ojek and Food Kandangan belum menggunakan aplikasi. Warga bisa memesan jasa mereka melalui WhatsApp.
Saat didirikan pada Februari 2018, ojolnya cuma satu orang. Kini ojol yang aktif ada 42 orang.
“Kalau ditotal yang tergabung dari awal sampai sekarang ada 100 anggota. Sebagian ada yang keluar karena sudah mendapatkan pekerjaan lain,” kata Fajar.
Sementara Kadishub HSS Tafrinsyah mengaku akan mengikuti aturan. Namun hingga saat ini belum ada ojol resmi yang tercatat di instansinya.
Noval, ojol di Kabupaten Banjar, berharap ada penyesuaian tarif oleh gubernur.
Selama ini warga Jalan Menteri Empat, Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura, tersebut mendapat penghasilan bersih sekitar Rp 50 ribu sehari.
Itu didapatnya sejak mulai bekerja sekitar pukul 11.00 Wita hingga pulang pukul 24.00 Wita.
Orderan yang dilayani sekitar Kota Martapura dan Kota Banjarbaru.
“Bekerja sekitar 13 jam sehari, maksimal dapat delapan order, mungkin dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer,” paparnya, Sabtu.
Baca Juga: Tragis, Driver Ojol di Bondowoso Tewas Mengenaskan Usai Pergoki Istrinya Selingkuh dengan Pria Lain
Setelah dipotong biaya BBM dan rokok, Noval, yang sebulan terakhir menjadi ojol, mengaku membawa pulang uang bersih sekitar Rp 50 ribu per hari.
“Ojol semakin banyak sehingga berdampak pada pendapatan,” katanya.
Saat dihubungi, Kepala Bidang Angkutan Darat, Sungai dan Danau Dishub Banjar Herman Santoso mengaku belum mengetahui adanya Permenhub mengenai tarif ojol.
Dia juga tidak mengetahui secara pasti jumlah ojol di Banjar karena datanya ada di kantor.
Pihaknya melakukan pendataan berkaitan pemberian bantuan langsung tunai akibat kenaikan harga BBM Dinas Sosial Banjar.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Ojol Kandangan Pertimbangkan Tarif Gubernur
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR