Usulan dari pihak pabrikan mungkin uji coba dulu di beberapa ronde MotoGP tidak semua ronde.
Kemudian dari Sprint Race yang diadakan di beberapa ronde diadakan evaluasi baik dan bagusnya.
Bila Sprint Race digelar total 21 balapan hingga total balapan Sabtu dan Minggu ada 42 race benar-benar mengubah pola dan sistem kerja kru dan tim sebelumnya.
"Fokus tim dan pembalap jadi berubah dan tak hanya itu logistik mulai alokasi mesin, bahan bakar dan komponen lainnya bisa membengkak," kata Lin Jarvis Managing Director Yamaha Motor Racing.
Jika Sprint Race dilakukan adaptasi beberapa ronde dulu dapat diketahui apa yang harus dipersiapkan tim dan pembalap untuk menghadapinya.
Alasan kedua dengan padatnya jadwal balap MotoGP 2023 dengan adanya Sprint Race membuat fokus pembalap jadi bubar.
Risikonya pembalap bisa tidak fokus dan bisa mengakibatkan crash yang bisa merugikan tim dan pembalap.
Katakanlah pembalap A tampil bagus di Sprint Race, namun ternyata tidak mendapatkan setting terbaik di balapan hari Minggu, tentu bukan hasil yang ideal.
Atau si pembalap A ternyata tampil jeblok di Sprint Race sampai mengalami cedera.
Baca Juga: 4 Hal Baru Di MotoGP 2023, Emang Ada Yang Baru Di Balapan MotoGP Tahun Depan?
Efeknya, pembalap A tidak bisa tampil di balapan hari Minggu yang tentu amat merugikan buat yang bersangkutan.
Alasan ketiga, penambahan balapan Sprint Race di MotoGP 2023 berdampak pada peningkatan alokasi bujet tim dan pembalap musim depan.
Baik itu alokasi mesin, jumlah alokasi ban, spare part dan juga lainnya.
Meski begitu patut ditengok serunya MotoGP 2023 dengan adanya balapan di Sabtu dan Minggu yang tentu bikin gak pengin melewatkan balapan MotoGP.
Mari sama-sama tunggu format balap baru Sprint Race di MotoGP 2023 yang dimulai Maret tahun depan.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR