MOTOR Plus-online.com - Berikut ini fungsi v-belt di transmisi CVT motor matic, pahami cirinya kalau sudah harus diganti.
V-belt merupakan tali khusus yang terbuat dari bahan karet yang dicampur serat kawat baja.
Fungsinya, menghubungkan putaran dari puli primer ke puli sekunder.
Bahan karet digunakan karena sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder.
V-belt pada CVT motor dirancang khusus agar memiliki flexibilitas tinggi.
Tali penghubung ini komponen sangat penting di motor matic, namun banyak yang enggak sadar dengan ciri-ciri dan gejala v-belt yang sudah wajib diganti.
Padahal, usia pakai pakai v-belt sekitar 15.000-25.000 kilometer.
Jika sering diabaikan, konsekuensinya v-belt CVT ini rawan putus.
Baca Juga: Mulai Rp 35 Ribu Servis CVT Motor Matic Honda Vario di AHASS Solo
Kebayang kan kalau terjadi di tengah jalan?
Sebelum putus, biasanya v-belt akan memberi tanda dalam bentuk suara dan fisik.
Sehingga pemilik motor matic lebih waspada sebelum alami kendala di jalan.
"Umur v-belt kita bisa deteksi lebih awal dengan cara membaca ciri-cirinya," buka Ryan Fasha, mekanik Duta Motorsport.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab putusnya v-belt.
Semuanya bisa dideteksi kalau bikers merasa peduli pada motor maticnya.
Nah, bagian yang perlu dicek adalah melihat bagian dalam atau bagian bergigi dari v-belt.
Tanda-tanda mau putus biasanya banyak yang retak-retak pada saat v-belt ditekuk keluar.
Baca Juga: Biaya Servis CVT Motor Matic Honda BeAT di Bengkel AHASS Solo
Selain itu samping belt sudutnya terlihat lebih ramping, atau tajam ketimbang belt standar jika diukur pakai alat khusus checker belt.
Jika sudah aus dan mulur, akan timbul suara berisik di rumah CVT.
"Pengaruhnya, akselerasi awal biasanya jadi selip. Padahal gas diputar lebih dari 1/2 putaran, tapi tenaga tidak sesuai putaran mesin," tutup pria yang bermarkas di Jl. Mayor Mudmuin Hasibuan No.60, Bekasi, Jawa Barat.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR