Lalu, motornya terjatuh ke aspal dan leher korban dalam keadaan terlilit bendera.
"Waktu itu orang-orang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) bantu mengeluarkan, tapi korban sudah dalam keadaan tidak sadar. Mereka membawa di rumah sakit dan sudah meninggal," jelas Awaludin dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/12/2022).
Dikatakannya, malam sebelum paristiwa itu, Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma Irawan dan Satlantas Polres Bitung sudah mengimbau di depan umum agar tidak melakukan konvoi.
"Sudah disosialiasikan duluan, tidak konvoi dan lain-lain. Ternyata masih ada juga yang melakukan hal itu. Makanya dengan adanya peristiwa ini kapolres sudah menutup kegiatan nonton bareng, demi keselamatan banyak orang," ujarnya.
Awaludin mengatakan, intinya boleh euforia tapi jangan berlebihan.
Apalagi sampai dengan konvoi seperti itu karena resikonya besar sekali.
"Kita imbau terus bahkan kapolres sudah melarang untuk kegiatan nobar lagi. Kita akan patroli tiap malam jelang semifinal Piala Dunia Qatar 2022," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konvoi Piala Dunia, Gadis di Bitung Tewas Terlilit Bendera Argentina "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR