MOTOR Plus-online.com - Peraih gelar juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia pernah hampir dilarang balapan oleh sang ayah. Begini kisah pembalap berusia 25 tahun itu.
Seperti yang brother ketahui, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) merupakan peraih juara dunia MotoGP 2022. Hal itu menggantikan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) yang mencetak gelar pada MotoGP 2021.
Bisa dibilang, perjalanan Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia penuh lika-liku. Termasuk ketika dirinya tertinggal jauh pada paruh awal MotoGP 2022.
Ternyata enggak cuma perjuangannya mendapatkan titel juara dunia, Pecco, sapaan akrab Francesco Bagnaia, sempat mendapat larangan untuk balapan.
Hal tersebut terjadi ketika Pecco terlibat adu argumen dengan orang tuanya. Rupanya, mereka khawatir dengan mimpinya untuk melakukan balapan.
"Hanya sekali kami bertengkar. Saya mengancamnya bahwa kami akan berhenti. Ada orang tua yang [bertengkar] atas hal-hal yang terjadi di trek di antara anak-anak," buka Pietro Bagnaia, ayah Pecco Bagnaia dikutip dari Crash.net.
"Adegan yang benar-benar buruk dan Pecco kecewa, sebagian karena dia menjadi gugup di luar batas dan sebagian karena saya telah menjauhkan diri dari (kekacauan) yang, sejujurnya, saya temukan tidak pada tempatnya," lanjutnya.
"Saya tidak tahu apakah dia mengharapkan saya untuk pergi dan terjun ke medan perang, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa jika lingkungannya seperti ini, dan dia terus menderita begitu banyak daripada hanya berpikir untuk bersenang-senang, kami akan berganti olahraga."
"Dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan itulah satu-satunya saat saya harus meninggikan suara saya kepadanya sepanjang kariernya." ucap dia.
Baca Juga: Juara Dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia Pakai Pelat Nomor 1 Tahun Depan, Pikir-pikir Dulu
Di sisi lain, Pietro mengatakan dirinya memiliki anak yang baik. Sambil menjelaskan nilainya bagus di sekolah.
"Menaikkan suaramu ke Pecco tidak mungkin. Dia anak yang sangat baik. Kau memaafkannya segalanya. Bahkan di sekolah dia baik, dia menjalani karier sekolahnya tanpa masalah khusus," terang Pietro.
Menurut Pietro, pengorbanan yang ia lakukan sebagai orang tua berkaitan dengan anekdot.
"Dalam sejarah olahraga motor, anekdot yang luar biasa diceritakan tentang ayah, anak laki-laki, hutang yang tidak manusiawi, dan van," ucapnya.
Ternyata, Pecco sempat hampir dimasukkan ke dalam jenis balapan yang berbeda oleh Pietro. Beruntung, hal itu tidak sampai terjadi.
"Saya, seperti saudara laki-laki saya, sangat suka kuda. Saya menginginkan dia (Pecco) sebagai joki!" kata Pietro.
"Sejujurnya saya mencoba ke semua anak-anak saya, tapi tidak ada yang mau. Demi Tuhan, saya sangat menyukai motor, saya memilikinya dan saya juga telah melakukan beberapa sesi dan beberapa balapan di trek."
"Akan tetapi saya tentu tidak dapat mengatakan bahwa saya adalah salah satu ayah yang membesarkan anak-anak mereka. roti dan motor. Pecco melakukan semuanya sendiri," tukasnya.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR