Harga Pertalite Belum Turun Juga Meski Harga Minyak Dunia Menurun, Ternyata Ini Alasannya

Galih Setiadi - Selasa, 13 Desember 2022 | 19:40 WIB
Tribun Pontianak
Foto ilustrasi SPBU Pertamina. Harga Pertalite belum turun meski harga minyak dunia turun, ini alasannya.

MOTOR Plus-online.com - Bikin penasaran harga Pertalite belum turun juga walaupun harga minyak dunia sedang turun. Dirjen Migas Kementerian ESDM ungkap alasannya.

Harga Pertalite belum turun juga, terakhir naik menjadi Rp 10.000 per liter sejak 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, harganya berada di angka Rp 7.650 per liter.

Artinya, ada kenaikan sebesar Rp 2.350 per liter antara harga Pertalite lama dengan yang baru. Harga tersebut berlaku serentak di seluruh Indonesia.

Perlu brother ketahui, harga minyak mentah sempat menyentuh level terendah, sudah berada di bawah 100 dollar AS per barrel tahun ini. Harga minyak dunia berada di 71 dollar AS per barrel pada akhir perdagangan pekan lalu.

Bloomberg mencatat harga minyak dunia ada di level 73 dollar AS per barrel pada Selasa (13/12/2022) pukul 07.00 WIB.

Saat ini, harga Pertalite Rp 10.000 per liter memang sudah mulai mendekati harga ekonominya. Adapun harga wajarnya berada di angka Rp 14.450 per liter.

Setelah kenaikan harga Pertalite, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, besaran harga Rp 10.000 per liter itu jauh lebih rendah dari harga keekonomiannya yang sebesar Rp 14.450 per liter.

Saat itu, Kala itu, penghitungan harga keekonomian Pertalite berdasarkan rata-rata harga ICP yang sebesar Rp 105 dollar AS per barrel dan kurs Rp 14.750 per dollar AS. Hal itu sejalan dengan harga minyak dunia yang saat itu bergerak di kisaran 100 dollar AS per barrel.

Baca Juga: Harga Pertalite Rp 10 Ribu Per Liter, Warga Manado Tetap Pindah Dari Pertamax, Ini Alasannya

Sementara, untuk harga Pertalite bisa turun ke Rp 7.650 per liter tanpa intervensi APBN alias tanpa disubsidi, kata Febrio, hal itu memungkinkan apabila harga ICP berada di level 41 dollar AS- 42 dollar AS per barrel.

"Jadi kalau kemarin harganya Pertalite Rp 7.650, itu sebenarnya setara dengan ICP-nya harusnya 41-42 dollar AS. Jadi harga yang sekarang kita sudah naikkan ke Rp 10.000 pun itu masih di bawah harga keekonomian," ujarnya, Senin (5/9/2022).

Menanggapi kemungkinan harga Pertalite turun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memberikan penjelasan.

"Sekarang sih enggak jauh antara harga keekonomian dengan harga Pertalite-nya ya, kalau setahu saya ya," ujarnya mengutip Kompas.com.

Saat ini, pemerintah belum berencana menurunkan harga Pertalite. Hal tersebut dikarenakan harga Pertalite tetap masih di bawah harga keekonomiannya.

Maka dari itu, meski harga minyak dunia trennya menurun, namun tetap ada selisih antara harga jual dan harga keekonomian Pertalite yang disubsidi atau dikompensasi pemerintah.

Menurutnya, pemerintah bakal mengevaluasi harga Pertalite jika harga jualnya yang sebesar Rp 10.000 per liter itu memang sudah menyentuh harga keekonomiannya.

"Harga BBM bersubsidi itu, saat ini pun harga jualnya masih lebih rendah dari keekonomiannya, jadi kan masih belum. Kalau nanti itu sudah seperti itu (menyentuh harga keekonomian), baru kita evaluasi," kata Tutuka.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Dunia Tren Menurun, Mungkinkah Harga Pertalite Turun?"

Source : Kompas.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular