MOTOR Plus-Online.com - Beredar sebuah foto yang memperlihatkan motor matic Yamaha NMAX berpelat merah dipakai anak SMA ke Sekolah hingga Bupati Sragen buka suara.
Dalam foto yang beredar di medsos tersebut, sebuah motor matic Yamaha NMAX dengan pelat nomor warna merah dipakai berboncengan oleh anak SMA.
Jika dilihat dari pelat nomornya, motor matic Yamaha NMAX itu merupakan kendaraan dinas untuk Kepala Desa di Kabupaten Sragen, JAwa Tengah.
Sontak hal tersebut sempat membuat publik berkomentar hingga Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, buka suara.
Yuni menegaskan bahwa motor matic Yamaha NMAX berpelat merah diperuntukan sesuai fungsi dan tugas Kepala Desa setempat. Yuni juga menambahkan motor dinas tersebut bukanlah kendaraan pribadi.
"Kendaraan dinas (Yamaha) NMAX ini bukan untuk gaya-gayaan dan menjadi lebih sombong, Kades harus mengerti posisi dan menjadi pemimpin yang baik," kata Yuni.
Yuni juga berpesan agar kendaraan dinas ini digunakan sebagaimana mestinya. Tidak diberikan kepada anaknya untuk berangkat sekolah.
"Kalau diberi motor dinas ya dipakai dinas tidak diberikan anaknya untuk sekolah. Jangan memalukan. Apakah motor dinas boleh untuk mengantar anak sekolah? Boleh, asal diantar bukan berarti dilepas untuk dibawa anak-anak ke sekolah, itu berbeda," tegas Yuni dengan nada tinggi.
Baca Juga: Perkara Tak Ada SIM, Pemotor Ini Dicegat Oknum Polisi di Bogor Malah Minta Rokok
Ditemui usai pelantikan para Kades, Yuni mengaku motor Yamaha NMAX yang dipakai sekolah dirasa sudah viral beberapa hari. Yuni menyayangkan dan berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini.
"Motor itu untuk keperluan dinas, kalau motor anaknya rusak silakan diantar menggunakan motor itu. Tidak dilepaskan begitu saja, ada yang namanya etika."
"Setelah viral ini saya rasa sudah menjadi sanksi sosial kepada yang bersangkutan, jejak digital tidak akan hilang, itu lebih dari sekedar ditegur Bupati," katanya.
Untuk kendaraan dinas motor matic Yamaha NMAX, Pemkab Sragen menggelontorkan dana nyaris diangka Rp 6 miliar. Motor dinas itu harganya Rp 31.150.000 per unit.
Bupati mengatakan kendaraan dinas untuk Kades dan lurah itu diberikan karena motor dinas lama sudah tidak layak. Bahkan nilai asetnya sudah habis.
Yuni mengaku, Pemkab Sragen ingin memberikan kendaraan dinas itu tahun lalu, karena anggaran terpotong untuk penanganan Covid-19 baru tahun ini bisa terealisasi.
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR