"Misal lagi jalan yang pertama itu muncul bunyi, ada suara kretek-kretek gitu," ujar Dennil saat dihubungi MOTOR Plus-online, Minggu (18/12/2022).
"Bunyi itu karena roller sudah peyang, terjadi gesekan dengan rumah roller," sambungnya.
"Untuk motor juga jadi ngeden, lajunya enggak kenceng, dan bahan bakar jadi lebih boros," lanjut pria yang buka di Rukan Grand Galaxy City Blok RGB No.27, Bekasi Selatan.
"Akselerasi lebih ringan karena roller sudah kemakan, jadi enteng tapi mungkin cuma 40 km/jam sudah ngeden akibat top speed berkurang," tambah dia.
Dennil menyarankan agar bikers pemilik Vespa memilih roller sesuai kebutuhan.
"Dilihat dari kebutuhan orang karena beda-beda, ada yang untuk touring perjalanan jauh pakai roller yang berat karena mengejar top speed, tapi memang akselerasinya enggak tinggi," lanjut lagi Dennil.
"Sementara kalau kita pakai roller ringan akselerasinya cepet banget, rata-rata pemakaian dalam kota seperti di Jakarta," tambahnya.
"Daerah perkotaan yang macet memaksa motor lebih cepat respon akselerasinya, cocoknya pakai roller ringan," sambungnya.
"Untuk perkotaan disarankan pakai roller dengan bobot antara 10-11 gram (per roller)," lanjutnya.
"Kalau buat perjalanan luar kota disarankan roller 11-12,5 gram, ada juga yang pakai 13 gram tapi hanya untuk Vespa yang sudah bore up," pungkas Dennil.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR