Polisi Ngaku Jadi Enggak Percaya Diri Usai Tilang Manual Ditiadakan

Indra Fikri - Selasa, 20 Desember 2022 | 16:00 WIB
Dok Istimewa
Ilustrasi tilang manual.

MOTOR Plus-online.com - Polisi mengaku jadi enggak percaya diri setelah tilang manual ditiadakan.

Hal ini diungkapkan oleh Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan.

Aan Suhanan mengatakan, di internal Polri banyak anggotanya yang kurang percaya diri hingga tak berani turun ke lapangan.

Hal ini karena tidak memahami tindakan yang akan diambil terhadap pelanggar lalu lintas setelah ada aturan larangan tilang manual.

"Banyak fenomena yang terlihat, di internal Polri ada yang kurang percaya diri, ada yang tidak berani turun ke lapangan," ucap Aan dilansir dari NTMC Polri, Selasa (20/12/2022).

"Ini karena kurangnya memahami sesungguhnya penegakan hukum tidak hanya tilang, ada patroli dan gatur," sambungnya.

Dilihat dari kepatuhan hukum, menurut Aan ada 3 kriteria masyarakat, pertama paling rendah ketika ada petugas tetap masih melanggar.

Kelompok kedua, ada petugas atau ada ETLE dia patuh.

Baca Juga: Lupa Bayar Denda Tilang Elektronik, STNK Tak Bisa Diperpanjang

Kelompok ketiga, tidak ada petugas tetap mematuhi, karena kesadarannya yang tinggi.

"Ini perlu kita treatment, kelompok ketiga secara kasat mata lebih dari 50 persen. Dilihat dari yang melanggar bahu jalan saat tol macet, tidak menggunakan helm dan sebagainya," ucap Aan.

Menyikapi fenomena adanya anggota Polri yang kurang percaya diri saat menindak pelanggar lalu lintas, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan kunci dari suksesnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi anggota Polri termasuk bidang lalu lintas adalah soal Profesionalisme dalam bidangnya.

"Polantas yang sudah dididik dan mendapatkan pelatihan khusus Lantas tidak perlu ragu untuk melaksanakan tilang manual pada 4 jenis pelanggaran yang sudah digariskan pimpinan Polri, yakni memalsukan dan melepas nomor polisi, balap liar, dan knalpot brong," bilang Sugeng.

Sugeng mengungkapkan, dalam menegakan aturan lalu lintas, polisi harus melaksanakan dengan tegas tapi sopan.

Polisi lalu lintas tidak perlu ragu mendapat komplain dari masyarakat bila dilakukan secara benar.

"Kekhawatiran adanya komplain masyarakat, fitnah dengan memviralkan pakai video yang mengakibatkan tidak percaya diri dan ragu-ragu karena kalau viral akan dikenakan sanksi, tidak perlu terjadi bila petugas benar," ungkapnya.

Untuk itu, Sugeng menyarankan agar polisi dalam melaksanakan tugas di lapangan minimal dua orang.

Baca Juga: Meski Tanpa Tilang Manual Polisi Sudah Menyita Ratusan Motor Pelanggar Lalu Lintas

Tujuannya, agar anggota polisi juga bisa memvideokan saat menjalankan tugasnya.

"Petugas Lantas minimal harus bekerja dalam tim 2 orang agar ada anggota juga yang memvideokan sebagai counter bila ada penyesatan informasi melalui medsos yang menuduh petugas menyalah gunakan kewenangan," jelas Sugeng.

Menurut dia, handphone petugas Polantas saat ini menjadi alat kerja yang penting merekam pelanggaran.

"Kalau memang pelanggar lalu lintas yang mau ditilang melawan petugas, tidak perlu diladeni. Divideokan pelat nomor dan wajahnya. Setelahnya dilakukan penindakan tilang elektronik seperti ETLE," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fenomena Polisi Jadi Kurang Percaya Diri Usai Tilang Manual Ditiadakan, Handphone Bisa Jadi Solusi 

Source : Tribunnews.com
Penulis : Indra Fikri
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular