Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Malaysia, Datuk Isham Ishak, mengatakan amandemen yang diusulkan masih dalam tahap praktik percobaan regulasi (GRP).
"Denda itu perlu dinaikkan karena banyak anak muda yang terang-terangan melanggar hukum dan mengikuti balap motor (legal) sekarang ini," kata Datuk Isham dikutip dari Bikesrepublic, (27/12/2022).
"Mereka mampu membayar denda 300 ringgit, itulah sebabnya kami mengusulkan mendorong denda menjadi 10.000 ringgit untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya balapan ilegal," sambungnya.
"Selain itu, orang tua yang membiarkan anaknya menggunakan sepeda untuk balap liar dan pemilik bengkel yang memodifikasi motor juga akan diganjar dengan kompon," tegas Datuk Isham.
Datuk Isham menambahkan, amandemen baru yang diusulkan ini akan diajukan ke parlemen Malaysia pada kuartal ketiga tahun depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malaysia Ingin Amandemen UU, Balap Liar Bisa Didenda Rp 35 Juta"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR