"Ada 135 warga kami yang tertahan di Jepara beberapa hari ini, mereka sebelumnya berobat, sambang saudara, berbelanja dan aktivitas lainnya," sebut Arif.
"Rata-rata nelayan dan kini menumpang di rumah saudara dan sebagainya. Mohon warga kami juga diperhatikan," tambahnya.
Arif berharap pemerintah memerhatikan keberlangsungan nasib warga kepulauan Karimunjawa akibat dampak buruk cuaca ekstrem.
Jumlah total penduduk Desa Karimunjawa yakni 5.310 jiwa atau 1.661 jumlah Kepala Keluarga (KK).
"Belum lagi keluhan yang sama di beberapa desa lainnya," ungkap Arif.
Hingga Rabu ini, jelas Arif, lalu lintas penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya dinyatakan belum normal oleh otoritas keselamatan pelayaran setempat.
Baca Juga: Enam Hari Lagi Dilarang Beredar BBM Pertamina dan SPBU Vivo Dianggap Melanggar Aturan Pemerintah
Penyeberangan Jepara-Karimunjawa PP yang dilayani oleh Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Siginjai maupun Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari untuk sementara tidak beroperasi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.
"Dimohon sangat kepada Pemkab atau Pemprov lebih memperhatikan lagi Karimunjawa," jelasnya.
Sementara itu Camat Karimunjawa, Muslikin mengamini pasokan BBM di wilayahnya telah habis.
Termasuk juga cadangan sayuran yang telah berkurang signifikan.
"Pagi ini kapal nelayan sudah ada yang berangkat mencari pasokan kebutuhan pokok. Semoga saja cuaca segera kembali normal," ujar Muslikin.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Kepulauan Karimunjawa Terisolir Akibat Cuaca Buruk, BBM Kosong, Kebutuhan Pokok Menipis
Source | : | TribunBanyumas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR