Namun untuk Libur Nataru tahun ini diprediksi tidak akan semeriah seperti yang diprediksikan oleh survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
“Faktor penyebab utamanya adalah kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, baik di darat, udara maupun laut,” ujar Darmaningtyas dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, perjalanan darat akan diwarnai dengan hujan deras disertai angin kencang.
Tidak hanya itu, sejumlah wilayah juga akan disertai kabut gelap.
“Gangguan perjalanan juga terjadi di darat. Sebagai contoh, perjalanan dari arah pantai selatan Gunungkidul ke Yogyakarta tanggal 26 Desember kemarin juga diwarnai oleh hujan deras, angin, dan kabut,” ungkap Darmaningtyas.
Melihat dari kasus-kasus pelayaran selama seminggu ini, Darmaningtyas menyarankan untuk tidak berpergian dahulu selama libur Nataru.
Baca Juga: Mirip MotoGP Mandalika 2022, Berton-Ton Garam Ditebar Ke Langit Jakarta Untuk Modifikasi Cuaca
Ia mengatakan, sebaiknya bagi warga yang merencanakan libur Nataru perlu mempertimbangkan ulang, apalagi kondisi cuaca kurang bersahabat.
“Mungkin lebih baik menghabiskan waktu akhir tahun di rumah bersama keluarga sambil menghemat biaya karena kita semua belum tahun kondisi ekonomi yang akan datang,” ujar Darmaningtyas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca Ekstrem, Perjalanan Darat Libur Nataru Harus Dikurangi"
Source | : | Kompas.com,bmkg.go.id |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR