Fakta menariknya, pembalap yang pakai nomor start 1 gagal mempertahankan gelar pada musim berikutnya.
"Seperti yang dikatakan Pecco, menurut saya nomor start 1 menarik karena itu adalah pernyataan kuat untuk pembalap dan pabrikan," lanjut Ciabatti.
"Di sisi lain, ini adalah keputusan yang sulit untuk melepas nomor start yang telah membangun sejarah Anda," sambungnya.
"Pecco mengganti nomor start beberapa kali, dari 21 menjadi 42 dan terakhir 63," lanjutnya.
"Dia meraih juara dunia Moto2 menggunakan nomor start 42 dan juara dunia MotoGP dengan nomor start 63. Mungkin hal itu bisa menjadi pertimbangan," tambahnya.
"Pada akhirnya kami menyerahkan keputusan ini kepada pembalap. Karena yang penting ia bisa santai dan balapan dengan nomor start yang mewakili dirinya," pungkas bos Ducati itu.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR