Selain Pertamax, produk jenis gasoil (diesel), yakni Dexlite (CN 51) juga disesuaikan menjadi Rp 16.150 per liter, turun dari sebelumnya Rp 18.300.
Dikutip dari laman pertamina.com, Pertamina Dex (CN 53) pun mengalami penyesuian menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800.
Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran PBBKB sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Dilansir dari laman mypertamina.id, penentuan harga BBM nonsubsidi termasuk Pertamax, juga mempertimbangkan biaya pengangkutan BBM ke daerah konsumen.
Secara sederhananya, biaya pengangkutan ini akan ditanggung oleh para konsumen.
Kemudian, semakin jauh lokasinya dari kilang minyak, maka akan semakin mahal juga harga BBM nonsubsidinya.
Meski begitu, perbedaan harga yang ada tidak terlalu besar, alasannya agar para pengendara tidak merasa terbebani.
Kualitasnya juga sama baiknya.
Berikut rincian harga terbaru Pertamax mulai Selasa (3/1/2023) beda wilayah beda harga:
Rp 12.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur).
Rp 13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat).
Rp 13.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).
KOMENTAR