"Akibatnya bahan bakar tidak terbakar, atau terbakarnya terlambat," sambungnya.
"Akhirnya banyak kerak dan businya cepat mati, karena banyak kerak di ujung businya," lanjutnya.
"Sebenarnya enggak mati, tapi cukup dibersihkan saja," tambahnya.
Yus menyarankan, untuk motor tua yang mau pakai Pertamax, sebaiknya dilakukan serangkaian ubahan di area mesin.
"Jadi motor tua memang waktu itu kita adanya bensin RON 88 ya. Pabrikan ingin produknya laku disesuaikan dengan bahan bakar yang tersedia di pasar," lanjut Yus.
"Tapi, kalau motor tua belum memakai injeksi, masih karburator. Kemudian ignition timing harus diatur secara manual," tambahnya.
"Kalau motor sudah pakai CDI, CDI-nya harus disetting ulang. Kalau ignition timing sudah disetting, maka performa yang baik akan didapat," sambungnya.
"Tapi kalau kita enggak menyesuaikan, yang ada motor loyo," ungkap Yus.
Kalau mau lebih aman tanpa mengubah ignition timing, Yus menyarankan untuk papas silinder head-nya.
"Papas silinder head-nya, naikkan kompresinya, mungkin akan cocok lagi dari sebelumnya," lanjutnya.
"Malah lebih kencang karena tenaganya lebih tinggi, tapi hati-hati remnya juga harus memadai," wanti Yus.
Nah itu dia efek motor tua pakai Pertamax.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR