MOTOR Plus-online.com - Harga bensin Pertamax turun jadi Rp 12.800 per liter, simak pengaruhnya jika dipakai di motor tua. Pertamina resmi menurunkan harga Pertamax pada Selasa (3/1/2023).
Untuk DKI Jakarta, harga bensin Pertamax yang awalnya Rp 13.900 per liter turun menjadi Rp 12.800 per liter. Sementara harga bensin Pertalite masih bertahan di Rp 10.000 per liter, berlaku seluruh Indonesia.
Artinya antara harga bensin Pertamax dan Pertalite hanya berbeda Rp 2.800 per liter. Lantas apakah motor tua pakai Pertamax aman?
Sebelum masuk ke jawabannya, perlu diingat Pertamina merekomendasi pilihan bensin berdasarkan rasio kompresi mesin motor.
Misalnya Honda BeAT yang punya rasio kompresi 9:1 hingga 10:1, cocoknya pakai bensin Pertalite.
Atau motor tua yang diproduksi di bawah tahun 2000, karena rasio kompresi kurang dari 9:1 cocoknya pakai bensin Premium atau RON 88.
Tri Yuswidjajanto selaku Ahli Konversi Energi, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan, motor tua pakai Pertamax akan bikin akselerasi terasa berat.
"Jadi akselerasi rasanya berat banget, percepatan enggak naik-naik, karena timingnya enggak sesuai," kata pria yang akrab disapa Yus ini.
Baca Juga: Ingat Bahaya Campur Bensin Pertalite dan Pertamax ke Motor, Beda Cuma Rp 2 Ribuan
Karena angka oktannya terlalu tinggi dan timingnya tidak diubah seperti motor zaman sekarang, maka bahan bakar tidak terbakar.
"Akibatnya bahan bakar tidak terbakar, atau terbakarnya terlambat," sambungnya.
"Akhirnya banyak kerak dan businya cepat mati, karena banyak kerak di ujung businya," lanjutnya.
"Sebenarnya enggak mati, tapi cukup dibersihkan saja," tambahnya.
Yus menyarankan, untuk motor tua yang mau pakai Pertamax, sebaiknya dilakukan serangkaian ubahan di area mesin.
"Jadi motor tua memang waktu itu kita adanya bensin RON 88 ya. Pabrikan ingin produknya laku disesuaikan dengan bahan bakar yang tersedia di pasar," lanjut Yus.
"Tapi, kalau motor tua belum memakai injeksi, masih karburator. Kemudian ignition timing harus diatur secara manual," tambahnya.
"Kalau motor sudah pakai CDI, CDI-nya harus disetting ulang. Kalau ignition timing sudah disetting, maka performa yang baik akan didapat," sambungnya.
"Tapi kalau kita enggak menyesuaikan, yang ada motor loyo," ungkap Yus.
Kalau mau lebih aman tanpa mengubah ignition timing, Yus menyarankan untuk papas silinder head-nya.
"Papas silinder head-nya, naikkan kompresinya, mungkin akan cocok lagi dari sebelumnya," lanjutnya.
"Malah lebih kencang karena tenaganya lebih tinggi, tapi hati-hati remnya juga harus memadai," wanti Yus.
Nah itu dia efek motor tua pakai Pertamax.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR