"Nanti kelak bersama baterai ABC yang sedang kita jalin kolaborasinya di masa mendatang, mereka lebih tahu cara menanggulangi limbah dari baterai itu," Henry menambahkan.
Jika memang berniat membuat baterai secara mandiri, peran pengelolaan limbah baterai memang harus diperhatikan dengan seksama.
Hal ini karena dalam pabrik baterai membutuhkan pengelolaan limbah yang sangat baik agar tidak mencemari lingkungan.
Dalam setiap baterai, terdapat kandungan logam seperti kobalt (Co), tembaga (Cu), nikel (Ni), dan timbal (Pb) yang berisiko mencemari lingkugan.
Untuk baterai yang dapat diisi ulang seperti baterai motor listrik jelas juga mengandung Nikel dan Alkaline dalam jumlah besar.
Limbah baterai dan limbah material pembuatan baterai memang tidak bisa dibuang langsung terkena tanah dan air yang dekat dengan area pemukiman.
Jika tercampur ke tumbuhan atau dimakan ternak, maka manusia yang memakannya bisa terkena gangguan ginjal dan penyakit mematikan lainnya.
Baca Juga: Konversi Motor Listrik Yamaha XSR Garapan BRT, Cuma Rp 30 Jutaan
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR