Banyak negara Afrika telah mendorong elektrifikasi armada motor besar ini, tetapi pengumuman Uganda jadi satu-satunya program terbesar yang dirancang untuk menggantikan semua motor bensin di suatu negara.
Selain manfaat lingkungan yang nyata, motor listrik cenderung membantu mendukung operator ojek mandiri dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Hal itu dikatakan Menteri Sains dan Teknologi Uganda, Dr. Monica Mussero.
"Motor listrik ini 60% lebih murah untuk dioperasikan daripada yang sekarang karena tidak menggunakan bahan bakar," ujar Dr. Monica Mussero dikutip dari Electrek.co.
"Mengisi daya motor listrik membutuhkan pecahan yang sangat kecil," sambungnya.
"Mereka tidak memiliki banyak suku cadang yang bisa diservis dan operator mendapat lebih banyak uang," tambahnya.
Motor listrik dirancang untuk pengoperasian perkotaan, makanya tidak memiliki jarak tempuh yang sangat jauh.
Sekali pengisian daya diklaim mampu memberikan jangkauan sekitar 70 km.
Oleh karena itu, motor listrik mengandalkan jaringan stasiun pengisian dan penukaran baterai.
Kira-kira Indonesia bisa ikuti langkah Uganda enggak ya buat bagi-bagi motor listrik gratis?
Source | : | Electrek.co |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR