Sebab sampai saat ini skema yang diberikan tidak berbeda dengan kendaraan bahan bakar.
Demikian pula terkait syarat dan ketentuan untuk pemberian DP 0 persen ke kendaraan berjenis KBLBB.
Supaya target OJK, lebih umumnya Pemerintah RI terhadap percepatan penggunaan kendaran listrik, bisa tercapai.
"Skema pembiayaan akan dibuat berbeda dengan kendaraan berbahan bakar, untuk bisa mendukung program pemerintah dan green environment, termasuk DP 0 persen," ujar dia.
"Kami sedang melakukan kajian untuk beberapa aspek yang akan berpengaruh terhadap harga jual kembali kendaraan listrik, seperti infrastruktur, kualitas dan garansi baterai, serta lainnya," lanjut Harry.
Sebagai informasi, sepanjang 2022 Adira Finance telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan listrik sampai Rp 29,6 miliar.
Angka ini meningkat signifikan dari satu tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2 miliar.
Menurut Harry, kenaikan tersebut seiring dengan meningkatnya antusias permintaan di pasar terhadap kendaraan listrik dan semakin banyak produk yang ditawarkan.
Baca Juga: Syarat Dapat Subsidi Motor Listrik Tingkat TKDN Harus Tinggi, Ini Aturannya
"Kita telah membiayai beragam jenis dan merek sepeda motor listrik maupun mobil listrik seperti jenis kendaraan listrik Battery Electric Vehicle (BEV) maupun Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan beragam merek kendaraan listrik yang dibiayai," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kredit Mobil Listrik Diprediksi Naik, Adira Siapkan Skema Khusus"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR