Pengetesan motor listrik itu dilakukan di Jl. MH Thamrin, Citringgul, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.
Selama Honda BeAT listrik itu dites, kondisi jalan yang dilakui ada yang menanjak. Hal tersebut membuat konsumsi listriknya lebih kecil dibanding yang diklaim BRT.
Dengan biaya motor listrik Rp 3.032,4 (Rp 1.444,7 x 2,1 kWh) dibagi 24,7 km, menghasilkan angka Rp 122,77/km.
Kemudian, untuk Honda BeAT versi bensin, jarak yang ditempuh MOTOR Plus-online 24,7 km memakai BBM Pertalite 510 ml.
Kalau dikonversikan ke dalam km/liter, konsumsi bensinnya sebesar 48,43 km/l. Hasilnya didapat dari mengubah mililiter menjadi liter (1.000/510 ml) lalu dikali 24,7 km.
Untuk mencari biaya konsumsi bensin per km, tinggal membagikan harga Pertalite per liter (Rp 10.000) dengan 48,43 km/l, sama dengan Rp 206,48/km.
Kalau dihitung-hitung, masih lebih hemat motor listrik hasil konversi dengan selisih biaya konsumsi keduanya mencapai Rp 83,71/km (Rp 206,48/km - Rp 122,77/km).
Gimana bro, tertarik dengan konversi motor listrik, atau tetap pengen pakai motor bensin?
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR