Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil.
Gugus tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.
Nah, botol minum berisi air berkarbonasi memberi efek-efek berbahaya setelah terpapar sinar matahari. Sebab, karbon dioksida dalam air dipenuhi oleh migrasi kimia.
Meski begitu, studi yang dilakukan pada 2008 menunjukkan bagaimana tingkat panas ekstrem dapat meningkatkan pelepasan antimon (kontaminan yang diatur) dalam botol PET.
Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat pernah menyatakan, antimon dalam dosis ekstrem bisa menjadi racun.
Para peneliti kemudian meneliti pelepasan antimoni tersebut pada suhu berbeda.
Baca Juga: Yamaha Grand Filano 2023 Rilis, Pernah Ada Versi Modifikasi Bertabur Berlian!
Suhu selama musim panas, suhu di dalam mobil, suhu pada ruangan tertutup, serta garasi dinilai bisa meningkat hingga 65 derajat Celcius (di Arizona).
Suhu tersebut bisa meningkatkan pelepasan antimon dari botol PET.
Tapi, hanya sedikit antimon dalam botol PET yang dilepaskan ke dalam air.
Pada 2014, para ilmuwan menemukan tingkat antimon dan BPA yang tinggi pada botol air PET di Cina.
Kemudian pada 2016, para ilmuwan di Meksiko menemukan jejak antimon dalam air.
Untuk kedua studi tersebut, air sama-sama dites pada kondisi di atas suhu 65 derajat Celcius dan hasilnya lebih buruk.
Menurut Asosiasi Air Botol Internasional, botol air idealnya disimpan pada suhu yang sama dengan suhu ketika disimpan di toko atau supermarket dimana botol itu dijual.
Nah itu dia bahaya air dalam botol minum jika terlalu lama terkena sinar matahari.
Sekedar info, motor matic Yamaha Grand Filano dijual dalam 2 varian, Neo dan Lux.
Untuk varian Neo dijual Rp 27.000.000 OTR Jakarta, sementara varian Lux Rp 27.500.000 OTR Jakarta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Botol Air Minum Terpapar Matahari Berdampak Buruk bagi Kesehatan"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR