Namun menurut Setia, dalam sanding data tersebut, pemilik lahan tidak diberikan menjawab dan menyanggah klaim dokumen ITDC.
"Selanjutnya kami dijanjikan pada Minggu kedua bulan Januari 2023 oleh Pemprov NTB," kata Setia.
"Sayangnya menjelang minggu kedua sudah banyak suara bahwa ITDC belum bisa hingga minggu ketiga hari ini tidak ada kejelasan sama sekali kapan akan dilakukan penyandingan data kembali," sebutnya.
"Menurut saya ITDC sebagai BUMN ini cenderung resisten apakah di mana punya data atau tidak atau mungkin ITDC ini punya data namun tidak valid," jelas Setia.
"Kalau semestinya ITDC benar-benar sudah membayar ayo kita buka jangan hanya soal gosip dan cerita saja," lanjutnya.
Baca Juga: Ramai Ditunggu, Alasan Asia Talent Cup 2023 Tidak Masuk Jadwal WSBK Mandalika
Tim Kuasa Hukum pemilik Lahan KEK Mandalika lainnya, Zabur menjelaskan, pihaknya telah meminta kepada ITDC untuk benar-benar dikosongkan atau status quo.
Namun dengan alasan bahwa Sirkuit Mandalika merupakan proyek nasional maka segala event internasional terus berlanjut.
"Saya coba dari empat yang saya gugat tidak ada satupun yang menang padahal sejak lahirnya klien saya yaitu Amaq Bengkok dia terus ada di sini," beber Zabur.
Sementara itu, terkait sanding data yang akhirnya tidak terlaksana pada minggu kedua bulan Januari maka patut dicurigai bahwa sebenarnya ITDC tidak mempunyai data.
Karena saat ini kekuatan ITDC tergantung pada HPL, oleh karenanya ITDC ini maka tim kuasa hukum KEK Mandalika akan bongkar atas dasar apa penerbitan HPL tersebut.
"Masyarakat akan bertindak karena selama ini kami sudah cukup baik karena kami sudah kasih kesempatan ini itu dan lain sebagainya. Apapun resikonya akan kami lawan," tutup Zabur.
Sementara itu, Site Operations The Mandalika, Pari Wijaya belum memberikan konfirmasi terkait persoalan lahan ini saat dihubungi tim TribunLombok.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Jelang WSBK 2023, Warga Lingkar Sirkuit Mandalika Tuntut Penyelesaian Sengketa Lahan
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR