MOTOR Plus-Online.com - Driver ojek online alias ojol keluhkan wacana jalan berbayar atau ERP bisa bikin ekonomi makin sulit.
Beberapa waktu ini, ada wacana soal pemberlakuan Jalan Berbayar atau ERP di DKI Jakarta yang bakal berlaku juga untuk motor.
Nantinya, baik mobil atau motor yang melewati Jalan Berbayar tersebut akan dikenai tarif yang disesuaikan.
Wacana ini pun turut menghadirkan reaksi, salah satunya dari kalangan driver ojek online alias ojol.
Mengutip GridOto.com, Sadam Ali Akbar, Driver Ojol asal Depok memberikan komentarnya.
Ia mengatakan, mekanisme jalan berbayar yang niatnya dibuat untuk mengatasi kemacetan malah kurang efektif.
"Kalau jalan berbayar diterapkan, Driver Ojol bisa keberatan karena orderan saat ini saja sedang relatif sepi. Jadi logikanya aturan ini enggak pas," beber Sadam kepada GridOto.com, Kamis (19/1/2023).
Sadam melanjutkan, jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) tersebut dinilai bisa menambah beban pengeluaran sehari-hari.
Baca Juga: Awas Kalau Motor Lewat Jalur ERP Tanpa Bayar Bisa Kena Denda 10 Kali Lipat
"Misalnya tarif atau ongkos antar penumpang Rp 10 ribu, nanti kalau lewat suatu jalan berbayar kami perlu keluarkan uang lagi semisal Rp 5 ribu. Tentunya ini bisa menambah beban," ujar pria berumur 30 tahun tersebut.
Begitu pula dari sisi permintaan, jalan berbayar turut dianggap dapat memengaruhi jumlah orderan yang masuk.
Penulis | : | Harun Rasyid |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR