MOTOR Plus-online.com - Penggagas Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK) Indonesia, Peter Kho bilang kabar subsidi motor listrik jadi buah simalakama.
Seperti diketahui, program subsidi motor listrik dari pemerintah masih dalam tahap pembahasan.
Update terakhir soal subsidi motor listrik disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bahlil menyebut, saat ini pemerintah sedang mengatur formulasi perihal pengaturan subsidi motor listrik.
Ia menambahkan, Indonesia jangan sampai kemudian hanya dimanfaatkan oleh negara lain yang akhirnya menjadi pasar saja.
"Seperti kita ketahui saat ini, negara lain seperti Thailand juga banyak sekali memberikan sweetener (insentif) yang kemudian merangsang industrinya dibangun di sana," kata Bahlil dikutip dari Kompas.com.
"Indonesia tidak boleh kalah. Kita memiliki pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita ini dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri. Kita harus jaga," lanjut Bahlil.
Peter Kho selaku penggagas KOSMIK mengaku, gagasan subsidi motor listrik sudah ia sampaikan ke pemerintah sejak tahun 2007.
Baca Juga: Kabar Lanjutan Pemerintah Subsidi Motor Listrik, Menteri Bahlil Bilang Gini
"Sebetulnya ini bahan presentasi saya di depan komisi V & VII DPR RI di tahun 2007," ujar Peter Kho saat dihubungi MOTOR Plus-online, Jumat (20/1/2023).
"Saya bilang daripada subsidi BBM secara terus menerus lebih baik lakukan subsidi pembelian kendaraan listrik yang hanya satu kali," sambungnya.
Meski begitu, Peter Kho memandang berita subsidi motor listrik di tengah masyarakat malah jadi buah simalakama.
"Tapi buah simalakamanya, berita ini justru memperlambat daya serap EV karena justru membuat semua pembeli menjadi wait and see," lanjutnya.
Kebanyakan bikers menunggu besaran subsidi yang diberikan pemerintah untuk pembelian motor listrik, sehingga ekosistem jual beli EV terhambat.
Peter berharap pemerintah dapat memberikan subsidi untuk kendaraan listrik sebesar-besarnya.
"Tentu sebesar-besarnya, tapi ini tergantung dari hitungan pemerintah," pungkas dia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR