MOTOR Plus-online.com - Ramai pemerintah hapus data STNK motor yang tidak bayar pajak 7 tahun berturut-turut.
Bikers yang tidak bayar pajak STNK 5 tahun ditambah 2 tahun akan dihapus datanya, otomatis motor bodong.
Jika data STNK dihapus, bikers tidak bisa mendaftar ulang atau registrasi ulang untuk menghidupkan surat-surat.
Melihat hal itu, Vice President BBMC Jakarta Chapter, Tommy Dwi Djatmiko meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan motor tua.
"Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan motor yang sudah berumur, sekitar 30 tahun kita rawat, kita lestarikan, kita juga ada kesulitan dengan surat-surat," ujar Tommy atau yang akrab disapa Vice Mastom saat ditemui MOTOR Plus-online di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (22/1/2023).
"Yang kita harapkan, saya pribadi maupun Bikers Brotherhood sendiri, mohon dukungan pemerintah untuk membebaskan pajak atau memberikan sebuah penanda bahwa sebenarnya ini (motor) adalah sebuah cagar budaya yang harus dilindungi dan diapresiasi," sambungnya.
Memang member BBMC Jakarta Chapter doyang mengoleksi motor tua.
Pada event Anniversary BBMC Jakarta Chapter ke-12, terdapat banyak motor tua dari Eropa.
Motor tua asal Eropa itu di antaranya yakni DKW Hummel, BSA, Norton, Triumph, BMW, Ariel, dan masih banyak lagi.
Mayoritas motor tua tersebut produksi tahun 1950-1960.
"Motor lawas tahun 1950-1960 apalagi ada tahun 1930, merek-merek lawas bukan motor Jepang seperti Norton, Triumph, Royal Enfield, Harley-Davidson tua," sambung Mastom.
Mastom berharap pemerintah memberi dukungan untuk melestarikan motor tua di Indonesia.
"Tolong pemerintah dukung kami untuk melestarikan (motor lawas) karena itu aset yang sangat berharga, kita bisa bikin acara dan membantu membangkitkan roda perekonomian masyarakat kembali," lanjutnya.
"Apalagi kalau pemerintah bisa berkolaborasi dengan kita, kita pasti menyambut dengan positif," pungkas ketua BBMC Jakarta Chapter itu.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR