"Banyak makna di helm ini. Bakal jadi energetic buatku," ucap Mario Aji.
"Aku pengen bawa kulturku sendiri keliling dunia. Simbol kotaku sendiri. Kalau orang tanya, aku bisa bilang, ini loh aku bawa kulturku di helm keliling dunia. Bangga. Ada kebanggaan sendiri," lanjut pembalap Honda Team Asia itu.
Selain nama Mario Aji yang diukur dalam aksara Jawa, terdapat nama mendiang ayah Hartoto.
Tidak hanya Mario, rasa bangga juga disampaikan Bupati Magetan, Suprawoto.
"Saya atas nama masyarakat Magetan sungguh bangga. Mario Aji tidak hanya milik Magetan, tapi sudah milik Indonesia. Oleh sebab itu, Mas Mario adalah kebanggaan kita semua," ucap Kang Woto, sapaan akrab Suprawoto.
"Mas Mario ini Aji. Aji-ajine Magetan. Aji itu senjata. Senjata pemungkasnya Magetan. Oleh sebab itu mas Mario ini kebanggaan Magetan," tambah Bupati yang juga mantan guru dan dosen tersebut.
Sementara itu, Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA mengatakan, baginya Mario Aji bukan hanya sekadar objek balap.
Baca Juga: Mario Aji Berharap Bisa Tampil Lebih Baik di Moto3 2023
Lebih dari itu, sebagai duta Indonesia agar suatu saat nanti bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain.
"Saya sendiri juga berharap, jadikanlah Pertamina Mandalika International Circuit ini sebagai homebase latihan (Mario Aji, red). Karena ada juga pembalap yang asalnya mana, latihannya di negara mana. Jadi kalau bisa sirkuit ini jadikan homebase. Tentunya kami akan memberikan berbagai kemudahan," ucap Andhi, sapaan akrab Priandhi.
Marketing and Communication Manager KYT Indonesia, Simon Mulyadi menyebut pihaknya juga merasa bangga bisa menemani dan mensupport Mario aji selama ini.
"Ini kebanggaan bagi kami sebagai produsen helm, yang digunakan satu-satunya pembalap dari Indonesia di grand prix," ucap Simon.
Kemudian, Manajer Mario Suryo Aji (Mario Aji), Kiagus Firdaus berterimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang hadir dan selalu mensupport Mario Aji selama ini.
Mulai dari dua pembalap senior yang menemani Mario Aji berlatih di Mandalika yakni Alexander Wiguna Putra dan Dimas Ekky Pratama.
Dukungan juga tidak terlepas datang dari bapak asuh Mario Aji yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, baik moril maupun materil.
"Bapak Fadil mengutus kami, bagaimana persiapan untuk Mario Aji ini bisa maksimal untuk tampil di Moto3. Terutama saat di Mandalika Oktober nanti (GP Indonesia, red). Karena itu kami buatkan Mario Aji Private Practice ini," ucap Kiagus.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR