"Jika dekat dengan korban, usahakan menarik orang lain yang berada dekat juga, bersama-sama menolong korban," kata dia.
Namun jika sendirian atau tidak ada orang di sekitar lokasi, Abdul mengimbau agar bikers berteriak minta tolong agar orang lain mendekat, sebelum memutuskan menolong korban.
"Paling tidak ada dua orang, kecuali penolong tidak membawa apa pun ketika melakukan pertolongan kepada orang lain," sambungnya.
Sementara itu, beberapa bikers justru tidak menolong korban kecelakaan karena takut memperparah kondisi korban.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, berada di posisi melihat kecelakaan memang serba salah.
"Kalau tidak ditolong dia kehilangan waktu untuk dilakukan pertolongan, tapi kalau ditolong dan salah angkat, yang seharusnya tidak fatal bisa jadi fatal," kata Djoko.
Menurut Djoko, cara terbaik jika tidak berani menolong langsung adalah dengan menelepon orang terdekat atau ambulans.
Ia menjelaskan, ambulans memiliki tenaga medis yang mengerti tata cara mengangkat korban, sehingga tak memperparah keadaan.
"Sebetulnya kalau sudah telepon ambulans sudah membantu ya, memang ngeri kalau ada kecelakaan itu," tutup Djoko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menolong Korban Kecelakaan Kerap Dituduh sebagai Pelaku, Apa yang Harus Dilakukan?"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR