Ujian SIM Sering Gagal Belum Tentu Salah Pemohon, Ahli Safety Riding Beri Penjelasan

Albi Arangga - Rabu, 8 Februari 2023 | 16:40 WIB
Instagram/kompascom
Ilustrasi pemotor melakukan ujian praktik SIM C di Satpas setempat.

MOTOR Plus-Online.com - Ahli safety riding memberikan penjelasan terkait dengan peserta yang sering gagal ujian SIM bukan berarti salah pemohon.

Tanpa perlu dijelaskan lagi, brother pastinya tahu bahwa Surat Izin Mengemudi alias SIM merupakan dokumen penting yang wajib dibawa saat berkendara.

Untuk bisa mendapatkan SIM, ada beberapa prosedur yang harus dijalankan.

Nah kebanyakan orang yang gagal mendapatkan SIM lantaran sering tidak lulus pada tahap ujian, baik teori maupun praktik.

Meski begitu hal tersebut bukan berarti kesalahan jatuh pada si pemohon SIM.

Hendrik Ferianto selaku Instruktur keselamatan berkendara Astra Honda Motor memberikan pandangannya.

Menurutnya, polisi hanya menekankan kepada masyarkat tentang kemampuan dan pengetahuan berkendara.

Namun yang menjadi masalah, yakni akses masyarakat yang ingin mengetahui pengetahuan soal berkendara yang baik dan benar.

Baca Juga: Siap-siap Pemilik Motor Listrik Wajib Punya SIM, Hitungan Berdasarkan Jarak Tempuh?

Contohnya saat ujian teori yang hanya mengacu pada pengetahuan pemohon SIM.

Kemudian kata Hendrik, materi uji tidak bisa diakses oleh publik untuk belajar mengenai marka dan rambu.

"Terkait peraturan tertulis (teori) di ujian SIM publik itu tidak bisa mengakses. Misalnya kita disuruh kerjain soal, tapi yang tahu benar salah kan hanya polisi, kita tidak tahu. Nah, kalau pertanyaan itu bisa diakses kita bisa belajar," kata Hendrik beberapa waktu lalu.

Belum lagi adanya tes psikologi yang menurut Hendrix juga belum sepenuhnya detail.

Sebab psikologi cuma diukur dari karakter bukan kebiasaan saat berkendara (safety behavior).

Padahal salah satu yang penting dalam keselamatan berkendara adalah etika lalu lintas.

"Kita diberitahu saat lewat depan orang bilang permisi. Di sekolah tidak diajari tapi yang membentuk itu orang tua, keluarga, lingkungan," ujar Hendrik.

"Sama ketika kita dites psikologi yang diukur kematangan psikologi kita bukan cara kita berperilaku. Misal mas ini orangnya ambisius, daya ingatnya tinggi (bisa diukur) tapi soal permisi (etika) di jalan tidak ada," kata dia.

Baca Juga: Kenali Satpas SIM Prototype yang Dilengkapi Pendeteksi Wajah, Calo Tak Berkutik

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Instruktur Safety Riding Ungkap Kelemahan Ujian Teori SIM "

Penulis : Albi Arangga
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular